oleh

Terharu, Tukang Gali Kubur Bisa Naik Haji

KAPERNEWS.COM – Ragam
cerita orang bisa pergi haji, menunaikan rukun Islam kelima ke Tanah Suci.
Perjuangan serta kisah mereka bisa menunaikan ibadah haji selalu menginspirasi.
Sebab, tak semuanya orang yang bisa pergi haji, sehari-harinya memang orang
berada.

Ada yang berjuang menyisihkan uang puluhan tahun demi menunaikan ibadah
haji, ada juga yang berangkat karena belas kasih orang, karena tekun dan
keinginan yang kuat difasilitasi untuk berhaji. Allah selalu punya rencana,
memberikan jalan kepada siapa saja yang Dia kehendaki ke rumah-Nya.

Kisah itu pun yang terjadi pada Mawar Rarat Biru. Di usia senjanya yang genap 84 tahun, kakek 9 cucu dan 6 cicit ini berjuang untuk bisa menunaikan ibadah haji. Mawar, merupakan jemaah haji Embarkasi Jakarta-Pondok Gede Kloter 45 DKI Jakarta.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai penggali kubur itu menyisihkan uang dari upah menggali kuburan dan merawat makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pulo Gebang, Jakarta Timur. Selama 9 tahun terakhir, Mawar bekerja di TPU dan mengumpulkan biaya haji.
 
“Alhamdulilah bisa pergi haji, dengan hasil bertemu dengan para peziarah,” kata Mawar saat diwawancarai tim Humas PPIH DKI Jakarta di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis, 25 Juli 2019.

Mawar tak punya doa muluk ketika sampai di Tanah Suci nanti. Ia hanya ingin
berdoa diberi kesehatan, panjang umur dan bisa pergi haji lagi. “Tapi itu
urusan Allah,” imbuhnya.

Sembari nunggu bus menuju ke penginapan, Kakek Mawar
berpesan pada generasi muda agar terus berdoa sehingga dapat menunaikan ibadah
haji.

“Jangan bosan-bosan jika selesai shalat selalu berdoa. Minta kepada
Allah untuk mengampuni dosa bapak ibu kita, rezeki yang jauh didekatkan,
sehingga jika Allah meridhoi dapat pergi haji rukun Islam yang kelima,”
ungkapnya.

Guru ngaji Mawar, Zarkasyi Usman mengenal Mawar Rarat sebagai tokoh masyarakat di lingkungan rumahnya. Mawar juga aktif majelis talim dan musola di wilayahnya. Walau hanya bekerja sebagai penggali kubur, nyatanya Mawar bisa memenuhi rukun Islam kelima itu. 

“Ini adalah suatu anugrah yang tidak ternilai beliau dapat pergi haji dengan latar belakang hanya seorang gali kuburan. Ini patut kita ambil hikmahnya,” kata Zarkasyi yang turut mengantarkan Mawar ke Asrama Haji Pondok Gede. 

Artikel ini telah tayang di Viva (Red)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed