oleh

Mahasiswa IPB University Latih Lansia Anti-Stres di Masa Pandemi COVID-19

BOGOR, KAPERNEWS.COM – Masyarakat lansia merupakan kelompok usia yang lebih rentan terkena virus SARS-CoV-2. Maraknya berita duka dari kalangan lansia selama Pandemi COVID-19 ternyata memengaruhi kesehatan mental para lansia lainnya. Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan oleh Tarcisia et al. (2021) ternyata sebanyak 66% masyarakat termasuk lansia mengalami depresi akibat pandemi dan 63% mengalami kecemasan. 

Menanggapi fenomena yang terjadi, empat mahasiswa IPB University yang terdiri dari Taesar Hawaij (FEMA angkatan 55), Devi Fitri Rahayu (FEMA angkatan 55), Fahmi Kurniahadi (FAPERTA angkatan 55), dan Nadiyah Salsabilah (FMIPA angkatan 56) mencanangkan kegiatan MELANSIA yaitu Melatih Lansia Anti-Stres di Masa Pandemi. Keempat mahasiswa IPB University tersebut berhasil mendapatkan pendanaan dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia. Program tersebut tentu didampingi oleh dosen pembimbing yaitu Anna Vipta Resti Mauludyani, M.Gizi.  dan dilaksanakan pada Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 3 yang berlokasi di Radio Dalam, Jakarta Selatan.

MELANSIA merupakan program anti-stres yang terdiri dari berbagai kegiatan, diantaranya berkebun, monitoring berkebun, senam gembira, edukasi gizi. Tanaman yang digunakan ialah tanaman herbal yang berkhasiat untuk meningkatkan imunitas lansia, antara lain tanaman temulawak, mint, dan rosella. Selain berkebun, tim MELANSIA memberikan buku pedoman yang berisi manfaat dari ketiga tanaman dan aneka ide olahan beserta resepnya. Kegiatan edukasi gizi terbagi menjadi tiga sesi. Sesi pertama mengenai tips sehat selama pandemi. Edukasi kedua terkait cara tingkatkan daya tahan tubuh dan terakhir mengenai tips atasi stres untuk mencapai jiwa sehat.

Program ini dilakukan secara blended, yaitu pelatihan secara tatap muka langsung (luring) dan secara tidak langsung (daring) dengan mayoritas kegiatan dilakukan secara daring. Pelatihan langsung dilaksanakan sebelum adanya kebijakan PPKM untuk mempraktikkan kegiatan berkebun tanaman herbal. Pelaksanaan kegiatan berkebun tentunya dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat. Pelatihan daring dilakukan untuk kegiatan monitoring berkebun, edukasi gizi, senam gembira. Kegiatan ini berlangsung selama bulan Juni hingga September 2021. (MHT)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed