oleh

Manfaatkan Limbah Industri, BMWI Adakan Pelatihan

BLORA, KAPERNEWS.COM – Pelatihan pemanfaatan limbah industri yang dilaksanakan oleh DPC Barisan Muda Wirausaha Indonesia (BMWI) Kabupaten Blora, dengan agenda langsung praktek dari peserta, yang bertempat di Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan Kabupaten Blora, Minggu (22/5/2022)

Acara digelar selama tiga hari dengan pembukaan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora dan dilanjutkan praktek di BLK Blora mulai tanggal 20-22 Mei. Para peserta hadir untuk langsung mempraktekkan teori yang sudah mereka dapatkan dari dua instruktur di hari pertama.

Dari hasil pantauan instruktur yang didatangkan dari Klaten, Paryono dan Prihatin Sambudi menyampaikan, para peserta pelatihan terlihat sudah menguasai teknik-teknik membuat anyaman keranjang tersebut.

Praktek pemanfaatan limbah industri di Blora

“Untuk memproduksi dan peralatan peserta yang dibawa masing-masing peserta, berupa gunting, tang, palu dan obeng, itu mempercepat prosesnya, karena peserta tidak bingung,” ungkapnya.

Ketua DPC BMWI Blora, Roy Kurniadi memaparkan, pelatihan-pelatihan pemanfaatan limbah industri di Blora diikuti oleh sekitar 100 peserta dari berbagai desa.

“Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari. Untuk pembukaan di pendopo dan dilanjutkan pelatihan di BLK Blora. Para peserta akan dilatih membuat kerajinan dari limbah,” terangnya.

Ia menambahkan, memanfaatkan bahan limbah menjadi bernilai ekonomis dan harga jual lebih tinggi dari pada biasanya dan kita siap mendampingi terus sampai mereka bisa produksi.

Sementara itu, Riantina peserta dari Desa Harjowinangun memaparkan, sangat senang mengikuti pelatihan tersebut.

“Menyenangkan, untuk kendala yang dihadapi selama pelatihan hampir tidak ada, hanya butuh ketelatenan. Semoga bermanfaat untuk ke depannya dan apa yang dipelajari di pelatihan ini dapat diterapkan ke masyarakat,” ujarnya kepada Kapernews.com seusai latihan praktek.

Senada dengan Riantina, peserta dari Todanan Nila menjelaskan, kegiatan ini sangat membantu karena melatih kreatifitas skill dari masing-masing peserta untuk bisa diterapkan kembali.

“Masih lumayan susah karena masih pemula, semoga ke depannya bisa berkelanjutan serta menciptakan lapangan kerja di desa,” pungkasnya.

(Abu Sahid/ Eko Arifianto)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed