oleh

Ingin Tingkatkan Potensi Seni Budaya, Pendiri Yayasan Peduli Seni Indonesia dari Belanda Berkunjung ke Blora

BLORA, KAPERNEWS.COM – Guna meningkatkan potensi seni dan budaya di Blora ke mancanegara Pendiri Yayasan Peduli Seni Indonesia yang berada di Belanda menyempatkan diri berkunjung di Waduk Tempuran Blora, Jawa Tengah, Minggu (17/7/2022).

Devi Subianti selaku Pendiri Yayasan Peduli Seni Indonesia yang tinggal di Belanda menyampaikan, sebenarnya dirinya memang mempunyai keluarga di Blora.

“Saya tinggal di Belanda 18 tahun, bersyukur ijin usaha saya Blora Mustika BF perusahaan resmi di Belanda dan ijin usaha keluar tanggal 6 Juni tahun ini,” kata Devi Subianti.

Devi mengatakan, dengan mengenali kesenian budaya Blora seperti tentang Samin atau beberapa yang hampir punah.

“Dan kebetulan juga di Belanda saya ada Yayasan Peduli Seni Indonesia yang sudah berdiri 10 tahun yang lalu itu untuk (pelestarian) seni-seni yang hampir hilang,” ujarnya.

Ditambahkannya, bahwa seni yang terancam punah adalah seni mocopat.

“Di Belanda kami akan coba terus mengenalkan kepada masyarakat umum. Di Belanda itu banyak kesempatan, banyak pameran-pameran, pasar malam, kesempatan untuk memperkenalkan budaya Indonesia khususnya Blora ingin saya angkat,” imbuhnya.

Lebih lanjut, dirinya menyampaikan, selain seni juga akan mengangkat pariwisata khususnya di Tempuran atau Blora secara umum kepada orang-orang asing hingga ada perjanjian terkait investasi.

Devi menyayangkan keberadaan tentang tokoh yang berpotensi besar dari Blora, yaitu Pramoedya Ananda Toer.

“Bisa dibayangkan seorang Pramoedya Ananta Toer, seorang penulis yang bukunya telah diterjemahkan ke dalam 42 bahasa tapi bila dilihat dari YouTube perpustakaannya berantakan, sangat menyedihkan,” jelasnya.

“Jadi yayasan saya sekedar memberikan penghargaan kepada beliau dan harapannya bisa memancing anak muda, minimal untuk sukarelawan di perpustakaan itu, melawan kemiskinan itu dengan cara belajar, kenyataan dengan sering membaca dan salah satunya beliau Soesilo adik Pramoedya yang luar biasa,” terangnya.

Sementara itu, Edy Wuryanto DPR RI mengatakan, dirinya mengapresiasi Kepala Desa Tempuran yang ingin menjadikan Desa Tempuran sebagai desa wisata.

“Saya tertarik karena ada potensi geografis berupa danau, lalu komunitas wisata kuliner yang sudah terbentuk tinggal menggabungkan antara budaya Blora agar menyatukan dengan desa wisata,” ucapnya.

Edy Wuryanto berharap juga ada festival budaya khas Blora yang bisa ditampilkan setiap tahun sehingga bisa menjadi daya tarik desa wisata.

“Desa Tempuran itu sebenarnya punya potensi berskala Nasional yaitu atlit-atlit dayung, saya kira itu potensi yang harus dikembangkan, semua konsep itu menyatu di dalam rencana desa wisata,” ungkapnya.

Dirinya menambahkan, bahwa ikut mendorong Pemerintah Daerah untuk segera membuat Perda tentang Desa Wisata.

“Diselesaikan karena itu sebagai payung hukum perencanaan desa-desa wisata di seluruh Blora, dan yang kedua kebetulan ada orang Blora pegiat seni yang tinggal di Belanda. Jadi kita minta untuk membuka akses pasar potensi-potensi UMKM, produk-produk Blora, keunggulan Blora seperti kelor Blora yang sudah mendunia,” paparnya.

Hadir pula dalam acara tersebut, Wakil Bupati Blora Tri Yuli Sulistyowati, Keman Kepala Desa Tempuran, beserta tamu undangan.

(Abu Sahid/ Eko Arifianto)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed