oleh

Lomba Mapel Pendidikan Agama, Tingkatkan Prestasi Anak

BLORA, KAPERNEWS.COM – Lomba mata pelajaran pendidikan agama Islam dan seni Islam sekolah dasar (MAPSI-SD) Ke-24 diselenggarakan di halaman belakang SMPN 1 Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Sabtu (24/9/2022)

Bupati Blora, Arief Rohman usai acara menyampaikan kepada awak media, ini ajang lomba anak-anak Sekolah Dasar (SD) tingkat Kabupaten baik Negeri maupun Swasta untuk berbagi kategori lomba dengan tujuan meningkatkan prestasi anak-anak.

“Semoga mampu memberikan semangat kepada anak-anak kita biar nanti hasilnya bisa ikut lomba tingkat provinsi,” terangnya.

Kepala Sekolah SDN 2 Jetis, Kusni memaparkan, adapun cabang yang kita lombakan ada tiga cabang yaitu Lomba Pengetahuan PAI dan BTQ Pa dan Pi, Praktek Sholat dan Wudhu dan Adzan dan Iqomah. Untuk seni islami ada tujuh cabang meliputi Seni Kaligrafi, Khitobah, Tilawah, Hifdzil Qur’an, Mocopat Islam, Ketrampilan Komputer dan Musik Rebana.

“Untuk tingkat provinsi akan dilaksanakan tanggal 4-6 November di danau udang dengan tujuan untuk mencari bakat dari anak-anak tersebut,” ungkapnya.

Lebih lanjut, masing-masing juara kecamatan mewakili untuk yang juara satu dan untuk yang seni rebana sendiri ada tujuh kecamatan se Kabupaten Blora.

Anggaran lomba ini didapat dari infaq guru-guru agama hingga sampai provinsi mencapai Rp 75 juta, dan dari Kelompok Kerja Guru (KKG) agama Islam disupport dari dinas pendidikan dan Kemenag memberikan motivasi.

Kepala Sekolah SMPN 1 BLORA, Aunur Rofiq mengatakan, di sini sebagai tempat pelaksanaan karena hari Sabtu sekolah libur hanya sebagai fasilitas saja, untuk acara sendiri dari Sekolah Dasar se-Kabupaten Blora.

“Kita berharap MAPSI adalah ajang yang bergengsi untuk lomba yang bersifat agamis, untuk talenta-talenta di bidang keagamaan,” ucapnya.

MAPSI sendiri tidak dilaksanakan oleh Dinas itu murni bila SD KKG kalau SMP MGMI dengan latar belakang.

“Dulu yang lamanya Lomba keagamaan yang rutin hampir tidak ada, kita mewadahi yang punya talenta seperti itu, karena tidak semua murid sama,” tambahnya.

(Abu Sahid/ Eko Arifianto)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed