oleh

Belum Miliki KWH, 243 Rumah di Cinengah Nyambung Listrik ke Tetangga

BANDUNG BARAT, KAPERNEWS – Lantaran minimnya penghasilan, ratusan rumah di Desa Cinengah, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat tak miliki KWH (Kilometer Watt Hour).

Untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik, warga harus menyambung dari rumah tetangga atau sanak saudara yang jaraknya bisa mencapai puluhan meter.

Hal tersebut sudah dialami ratusan warga yang tersebar di Desa Cinengah selama bertahun-tahun

Mak Isoh (75), seorang lansia asal Kampung Cagendang, mengaku rumahnya sudah berdiri selama 15 Tahun, selama itu juga dirinya tak mampu untuk memasang KWH karena kesulitan uang.

“Ibu ikut menyambung listrik ke rumah saudara, sudah hampir 15 tahun. Karena belum ada uang untuk membeli KWH,” ungkap Ma Isoh saat ditemui di kediamannya beberapa waktu lalu.

Terpisah, ketua RW 01 Oop Budianto membenarkan bahwa warganya tersebut belum memiliki KWH selama belasan tahun. Untuk itu, pihaknya telah berupaya mengajukan keluhannya ke pemerintah desa agar segera ditindaklanjuti.

“Emang betul saya mendapat pengajuan dari masyarakat dan sayapun langsung ajukan ke pemerintah desa, tapi belum ada realisasinya,” katanya.

Sedikitnya, sambung ia, sekitar 30 kepala keluarga belum memiliki KWH atau rumahnya tidak teraliri listrik pribadi. Sementara, aliran listrik mereka tersambung ke rumah warga lain.

“Jangankan untuk memasang listrik baru, pendapatan sehari harinya saja masih minim. Karena kasyarakat kami kebanyakan buruh tani,” jelasnya.

Oleh karena itu, Oop berharap seluruh ajuannya bisa segera terealisasi. Sehingga, masyarakat yang ada di wilayahnya dapat memiliki aliran listrik secara pribadi.

“Mudah-mudahan warga Rw 01 yang belum memiliki KWH bisa mendapat bantuan dari mana saja atau pengajuan saya bisa cepat terealisasikan,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Cinengah, Imam Sariman menjelaskan, ada sekitar 243 rumah di wilayahnya yang belum memiliki KWH. Pemerintah desa telah berupaya mengajukan keluhan warganya tersebut ke pemerintah daerah ataupun pihak terkait.

“Kita sudah melakukan pengajuan dari tahun 2021 lalu, tapi belum terealisasi sampai sekarang. Saya juga memaklumi mungkin akibat banyak hal salah satunya kita baru beres pandemi COVID-19,” katanya.

Lebih lanjut Imam berharap, apa yang menjadi keluhan masyarakat di wilayahnya dapat terealisasi di tahun ini.

“Mudah-mudahan tahun ini semua bisa terealisasi apa yang menjadi keluhan dari seluruh masyarakat,” pungkasnya.

(KAMIL)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed