oleh

Ikut PKM, Mahasiswa IPB Ciptakan Inovasi Alat Pengukur Kebutuhan Pupuk Nitroget Padi Digital

BOGOR, KAPERNEWS.COM – Sejumlah mahasiswa IPB University Berhasil menciptakan Inovasi alat pengukur kebutuhan pupuk nitrogen padi digital menggunakan Computer Vision pada program aplikasi android. Inovasi ini memberikan kesempatan pada petani untuk mengembangkan padi yang bermutu tinggi lewat pemupukan yang lebih presisi dengan mudah dan murah.

Petani di Indonesia pada umumnya memperbaiki kandungan nitrogen pada padi melalui pupuk Urea yang di aplikasikan dengan takaran yang tidak standar dan cenderung menganggap semakin banyak semakin baik. Padahal Nitrogen merupakan kebutuhan makro bagi tumbuhan, padi dengan kandungan Nitrogen tinggi akan cenderung lebih berair, lemas, tebal dan membuatnya mudah terserang hama serta mudah rusak. Sementara padi dengan tingkat nitrogen rendah akan tumbuh kerdil, kuning, kering, perakaran terbatas dan memiliki produksi biomassa yang rendah.

Solusi yang dihadirkan untuk pemupukan padi yang presisi sebelumnya adalah Bagan Warna Daun (BWD) yang dikeluarkan oleh International Rice Research Institute (IRRI) yang telah diadopsi masal tetapi memiliki kelemahan seperti penggunaan yang tidak praktis, pengukuran yang bias karena mengandalkan mata dan persepsi individu petani, memakan waktu dan belum lagi harga plat BWD yang mahal dikarenakan ketersediaan yang terbatas.

Berangkat dari hal tersebut 5 orang mahasiswa IPB yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Karya Inovatif (PKM-KI) berinisiatif membuat alat penghitung kebutuhan pupuk nitrogen pada padi yang diberi nama Reny (Rice Nitrogen Analyst Rapid Tools) yang merupakan gabungan dari aplikasi bernama Reny Smart dan perangkat fisik Light Box. Reny bekerja layaknya Bagan Warna Daun (BWD) dengan mengandalkan Computer Vision pada aplikasi android dimana daun padi akan diambil gambarnya sebanyak 10 sampel dan dianalisis warnanya lalu digolongkan kedalam salah satu skala warna BWD sehingga petani dapat mengetahui berapa kebutuhan pupuk nitrogen pada padinya dengan lebih mudah karena tidak perlu menghitung dan mencatat angka rekomendasi pemupukan akan otomatis keluar.

“Penggunaan platform android untuk Reny Smart, dikarenakan Reny Smart didesain untuk lebih murah lebih mudah dijangkau oleh pengguna, dimana dalam hal ini pengguna hanya tinggal mengunduh program Reny Smart di Playstore,” ungkap Farhan Ali Alfarizi, Ketua Tim Reny Smart IPB University pada Senin 2 Oktober 2023.

Tidak hanya itu Farhan juga mengungkapkan bahwa penggunaan Computer Vision akan mengurangi bias pengukuran dari petani dan membuat petani buta warna sekalipun dapat dengan mudah menggunakannya, adapun penggunaan Light Box sebagai alat pendukung Reny Smart sebagai bentuk kalibrasi cahaya dan isolasi dari daun yang difoto agar hasil pengukuran lebih presisi lagi.

Alat ini di implementasikan langsung pada padi di Sawah Baru Ciherang, Bogor, Jawa Barat. Pak Uhi selaku pemilik sawah mengaku baru kali ini mengimplementasikan BWD pada padinya dan menganggap Reny lebih simple dan mudah diimplementasikan timbang BWD konvensional. Menurutnya petani padi di Indonesia harus mulai mengadopsi alat atau aplikasi seperti ini.

Pembuatan alat ini di bimbing langsung oleh Dr. Sipriyanto, Dosen IPB University dari Departemen Teknik Mesin dan Biosistem. Selain Farhan, tim PKM IPB University Reny Smart beranggotakan Alfon Jones, Bambang Ferdiansyah, Adhen Fakhri Rimawan dan Agus Kurniawan yang merupakan mahasiswa S1 IPB University. (*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed