oleh

Kesibukan Atlet ONE Championship Asal Blora Saat Pandemi

-Peristiwa-2.567 views

BLORA, KAPERNEWS.COM – Desa Jepangrejo adalah salah satu kampung kecil yang terletak di Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Kampung tersebut cukup terkenal dan familiar di telinga masyarakat kota setempat, lantaran ada warung kopi santan yang menjadi kuliner khas daerah.

Di samping itu, juga merupakan kampung lahir serta tinggalnya salah satu atlet senior ONE Championship, Sunoto. Tak pelak, dirinya juga seringkali ke warung kopi santan untuk menikmati kuliner itu.

“Saya suka kopi santannya Mbah Sakijah, sehari sekali biasanya saya datang kesini,” kata Sunoto di sela-sela ngopi bersama Kapernews.com, Rabu (27/5/2020) kemarin.

Sunoto menyampaikan, kebiasaan dan kesibukannya tersebut bukan tanpa alasan. ‘Mak glek’ rasanya kopi santan kelapa jadi idaman juga untuk menjalin keakraban dengan masyarakat.

“Temen-temen saya jika pas main ke rumah seringkali juga ngajak ngopi santan,” ungkapnya.

Situasi pandemi membuat Sunoto tidak bisa lagi latihan MMA (Mixed Martial Art) di Jakarta. Keberadaannya di kampung dimanfaatkan sebaik mungkin untuk bertemu keluarga dan masyarakat.

Disinggung soal latihan fisik saat pandemi, Sunoto melakukan sekedarnya saja lantaran di kampung minim tempat berlatih. Ikut bermain voli dan jogging menjadi pilihannya sehari-hari.

“Saya biasanya juga ke sawah, bantuin orang tua. Jika pas musim panen, saya juga ikut ngedos,” katanya.

Sebelum menjadi atlet petarung senior di ring ONE Championship, Sunoto adalah keluarga sederhana. Orang tuanya berprofesi sebagai petani biasa. Situasi berkehidupan sulit, sering dirinya rasakan semasa hidup.

“Saya sekolah saja dulu hanya sampai SMP. Baru sekolah lagi itu paket C (setara SMA) setelah di MMA,” ujarnya.

Petarung ONE Championship ini mempunyai cita-cita mulia di kampung kelahirannya, yakni berkontribusi dengan merintis tempat latihan seni bela diri campuran atau MMA sesuai keahliannya.

Sunoto berharap, dengan membuat tempat latihan, dapat melahirkan bibit petarung potensial baru dari Blora.

Disinggung pernah tidaknya Pemkab Blora memberikan apresiasi atas prestasinya mengharumkan nama Kabupaten Blora hingga jagad internasional, dirinya mengaku belum pernah dilakukan.

“Belum pernah. Melihat Blora masih minim prestasi di ajang bela diri antar daerah. Harapannya ya rintisan saya ada dorongan. Itu saja,” katanya.

Sunoto menambahkan, rencananya untuk tiga tahun ini, dirinya akan fokus dan lebih banyak latihan mengembangkan kemampuan seni bela dirinya itu di kampung halaman tempat tinggalnya.

(Abu Sahid/EkoArifianto)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed