oleh

Dorong Berkembangnya UMKM, Forum UMKM Kecamatan Cipatat Resmi Dibentuk

KBB, KAPERNEWS – Kabid UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bandung Barat, Wewen Sarwenda meresmikan pembentukan Forum UMKM Kecamatan Cipatat yang disaksikan langsung Camat Cipatat serta sejumlah anggota Forum UMKM Kecamatan Cipatat, di aula kantor Kecamatan Cipatat, Kamis (28/01).

Kepada kapernews.com, Wewen Sarwenda Kabid UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bandung Barat mengungkapkan awalnya pihaknya punya mitra dinas itu forum UMKM tingkat kabupaten, tapi ternyata tidak bisa membantu secara keseluruhan seluruh Bandung Barat. Bandung Barat mempunyai 16 kecamatan, kemudian dunia pelaku usaha yang memang sangat banyak, hanya saja pihaknya tidak punya data yang lengkap.

“Kenapa awalnya saya membentuk forum UMKM, supaya lebih mudah untuk pemberdayaan, pembinaan pada pelaku UKM. Karena memang pembinaan dan pemberdayaan UMKM ini sangat terbatas sekali kepada orang-orang yang memang tidak ada datanya di kita, nah sekarang kita ingin dengan dibangunnya forum UMKM minimal data dasar di tiap kecamatan itu dimiliki. Jadi potensi apa yang ada di kecamatan kemudian potensi apa di wilayah yang harus dikembangkan dan dibina oleh UMKM jangan sampai nanti program kegiatan itu tidak tepat sasaran,” terangnya.

Masih kata Wewen, Intinya dirinya pengen seluruh pembangunan ini merata sampai ke wilayah, jadi jangan sampai di Kecamatan yang di perkotaan misalnya karena dekat dengan perkantoran kabupaten, begitu ada pembinaan, ada pelatihan, kemudian ada promosi tidak tersentuh yang ada di wilayah.

“Diharapkan dengan adanya forum di kecamatan itu nantinya mempunyai data yang lengkap, ada berapa pelaku usaha di kecamatan tersebut, apa potensi yang harus dikembangkan, bagaimana nanti bentuk pembinaan, apa yang dibutuhkan para pelaku UMKM, tentu masukan-masukan itu nantinya ingin didapatkan oleh dinas itu dari sumber yang benar melalui forum kecamatan, termasuk kemarin ketika BPUM,” jelasnya.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, ketika BPUM ada bantuan dari kementerian daru pusat data yang ada di Dinas Koperasi itu ada 20 ribu by name by address. “Kemudian dari 20 ribu itu memang setelah kami seleksi tidak semuanya masuk kategori terdampak,” ujarnya.

Ketika misalnya di pusat ada data kuota 12 juta, memang itu berdasarkan data yang ada di tiap kabupaten. Sementara, sebenarnya data real yang di wilayah itu tidak seperti itu.

“Data yang di kami by name by addres ada 20 ribu ketika ada BPUM ada 149 ribu yang mendaftar, akhirnya pihak kabupaten pun loh ternyata ini banyak sekali ternyata. Ketika ada bantuan ya munculnya itu, kemudian kami dari data itu bisa memilah-milah mana pelaku usaha yang produktif, mana pelaku usaha yang musiman, mana pelaku usaha yang ketika ada bantuan datang dadakan. Jadi diharapkan forum itu punya data yang lengkap terutama ini untuk para UMKM pelaku usaha,” paparnya.

Lebih jauh, Wewen menerangkan, secara bertahap sudah, hampir sebagian besar forum UMKM tingkat kecamatan sudah diresmikan.

“Karena memang kendalanya kita ke wilayah harus lebih hati-hati, kalau surat secara resmi sudah di edarkan ke tiap kecamatan, bahwa tiap kecamatan harus membentuk forum sebagai wadah untuk pelaku usaha itu nanti bagaimana nanti mereka diberdayakan,” tuturnya.

“Mereka diharapkan menjadi para pelaku usaha yang kreatif, inovatif, kemudian tidak pantang menyerah, satu lagi tidak melulu mengandalkan bantuan. Karena yang utama itu bukan bantuan uang, justru bantuan pengetahuan, harus menyentuh mereka dengan dan memberdayakan mereka. Jadi jangan sampai mereka ketinggalan ketika sekarang harus melalui pemasaran marketpleace atau digital nanti itu sentuhan sebenarnya ke arah sana,” tandasnya menambahkan.

Sementara itu, Rudi Sutendi Kasi PMD Kecamatan Cipatat, mengatakan, jadi ini adalah arahan dari Kabid UMKM bahwa sudah adanya forum UMKM tingkat kabupaten, turunannya harus ada forum UMKM tingkat Kecamatan.

“Forum UMKM Kecamatan ini dibentuk untuk memfasilitasi, menjembatani segala program-program pemerintah baik dari pusat, provinsi dan kabupaten untuk disampaikan ke wilayah, sehingga ada program pemerintah itu bisa sampai dan tepat sasaran,” terangnya.

Selama ini, lanjut ia, sebelum adanya forum UMKM banyak informasi yang tidak sampai ke sasaran, baik itu bantuan berupa keuangan, pelatihanan, pembinaan untuk pelaku usaha UMKM selama ini kan Kecamatan Cipatat itu terasa tertinggal dibanding Kecamatan lain.

“Karena informasinya gak sampai, terus banyak permasalahan dilapangan bahwa bantuan-bantuan tidak tepat sasaran, yang punya usaha tidak dapat, sementara yang tidak punya usaha malah dapat. Itu permasalahannya, jadi jangan sampai hal tersebut terulang lagi,” harapnya.

“Mudah-mudahan dengan adanya forum UMKM ini segala bentuk bantuan, baik itu bantuan pelatihan, keuangan, pembinaan dan laun sebagainya itu tepat sasaran,” pungkasnya.

(KN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *