KBB, KAPERNEWS – Berdiri sejak 1980, SMP PGRI Ngamprah belum memiliki Mushola yang memadai, padahal menjadikan siswa dan siswi yang religius merupakan poin pertama yang tertuang dalam visi misi sekolah yang terletak di Jl. Raya Ngamprah, persis seberang Kantor Desa Sukatani.
Menurut Kepala SMP PGRI Ngamprah Teddy Cahyadiana, sebelum pandemi dan sekolah daring dilakukan, setiap hari Jumat rutin diadakan Shalat Dhuha berjamaaah.
“Murid yang cukup banyak sementara mushola sangat kecil, jadi sulit melaksanakan Shalat dhuha dan Shalat Dzuhur serta Ashar secara berjamaah,” ungkapnya, Rabu (10/02).
Mushola yang ada saat ini, sambung Teddy, memiliki lebar 2,5 meter dan panjang 6 meter, sehingga siswa harus bergantian untuk melaksanakan shalat.
“Sebenarnya kami ada lahan di atas yang sudah di dak untuk dijadikan mushola, cuma sampai sejauh ini kami sangat kesulitan untuk mewujudkan itu karena tidak adanya biaya,” jelasnya.
Lebih lanjut ia berharap, Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat dapat mewujudkan keinginan sekolah memiliki mushola yang memadai.
“Mudah-mudahan Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat bisa memberikan bantuan untuk membangun mushola di SMP PGRI Ngamprah ini,” ungkapnya.
“Harapan kami, mudah-mudahan para alumni dapat ikut berkontribusi mewujudkan terbangunnya mushola di sekolah ini. Ngaraksa, ngabina, melihara sakola urang baheula (membina, memelihara tempat sekolah kita dulu/red),” tandasnya.
(KN)
Komentar