oleh

Amanat Bu Mentri dalam Peresmian Jembatan Diplomasi desa Cibunar

GARUT, KAPPERNEWS.COM- Tidak biasanya Desa.Cibunar Kec. Tarogong Kidul Kab. Garut ramai didatangi warga yang ingin menyaksikan peresmian jembatan diplomasi yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi yang di dampingi Wakil Mentri Luar Negeri,serta Sekjen dan para Eselon 1 di lingkungan Kementerian Luar Negeri.

Nampak hadir para duta besar dari berbagai negara sahabat jumat 13/7.

Adapun yang hadir dalam peresmian tersebut adalah Bupati Garut H Rudi Gunawan, Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna, S.I.K  Dandim 0611/Grt diwakili Danramil 1111/Trg Kapt  Inf Jaja . Plt Sekda Garut H Uu Saefudin, serta para pimpinan SKPD dilingkungan PemKab. Garut serta Forkopincam serta Kades Cibunar berserta tokoh agama dan tokoh masyarakat Cibunar.kecamatan tarogong kidul.

Dalam sambutannya Bupati Garut  Rudy Gunawan memaparkan bahwa dulunya Kota Garut merupakan daerah yang tertinggal, selama 20 tahun itu adalah Daerah Tertinggal dan Garut mempunyai penduduk lebih dari 3,9 juta dan kurang lebih hak pilih yang paling besar yaitu sekitar 1,8 juta lebih, saat kami menjadi Bupati perlahan lahan Kota Garut terbebas dari daerah miskin dan kami juga sempat masuk ke dalam daerah maju perencanaan, kami juga mendapatkan WTP 3 kali berturut-turut.

“Namun seiring dengan perjalanan waktu kini Kabupaten Garut mulai merangkak untuk bisa menjadi daerah yang berkembang dan semakin maju dalam hal perekonomian,” paparnya.

Rudi Gunawan pun menyampaikan terimakasihnya atas dibangunnya serta diresmikannya jembatan diplomasi tersebut.

“Alhamdulillah segala bantuan dari berbagai pihak itu telah dijadikan jembatan diplomasi yang menghubungkan dua kecamatan yaitu Kecamatan Tarogong Kidul dan kecamatan yang ada di Cilawu kami semua mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga,” pungkasnya.

Ditempat yang sama juga Menteri luar negeri RI Retno Marsudi mengatakan bahwa Sebenarnya acara peresmian ini sudah harus dilakukan beberapa hari yang lalu tetapi harus ditunda beberapa kali karena ada ke dinasan yang tidak bisa saya tinggalkan

Menlu Retno pun menyampaikan bahwa bantuan kemanusiaan ini tidak punya batas sehingga dapat di artikan bahwa siapapun yang membutuhkan bantuan harus kita bantu.

“Walaupun profesi kami adalah sebagai diplomat tetapi kepedulian kami harus tetap kami jaga dan kami buktikan bahwa kami peduli terhadap masyarakat,” ungkapnya.

Kemudian Menlu Retno pun menyampaikan bahwa Dubes dari Singapura dan Asing juga turut berkontribusi dalam berbagai bantuan bersama diplomat Indonesia yang sama-sama memberikan kontribusi untuk membantu masyarakat setempat, terkait dengan kata menjembatani Retno menjelaskan bahwa kalau ada pihak yang berbeda pendapat, dua negara yang berbeda pendapat maupun dua pihak yang berbeda pendapat maka salah satu tugas diplomat adalah untuk menjembatani “to break The differences” itu merupakan konsep politik Luar Negeri,  jadi pekerjaan kami adalah menjembatani dan kali ini kami melaksanakan menjembatani secara fisik yaitu jembatan untuk menghubungkan antara dua kecamatan dan dua desa.

Menurutnya, Mayoritas penduduk kita adalah umat muslim yang sangat bertoleransi dengan baik dan disitulah Indonesia sangat dihormati.

“saya juga menitipkan untuk bersama sama kita pupuk rasa toleransi, rasa harmoni, rasa saling “Asah Asuh Asih”, pungkasnya.

Laporan: OKI/ BHEGIN

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed