Pungli Rp. 100 Ribu Per SKHUN, Oknum Kepsek SMPN 2 Akan Dipanggil Kejaksaan

NTB (Dompu), KAPERNEWS.COM – Adanya dugaan pungutan
liar (Pungli) di SMPN 2 Dompu dalam penyerahan surat keterangan hasil ujian
(SKHU) sebesar Rp. 100 000 terus menjadi sorota. Kali ini, Kejaksaan Negeri
Dompu akan memanggil Kepala Sekolah (Kepsek) SMP N 2 Dompu Effendi, yang
melakukan pungutan liar terhadap siswa yang mengambil Surat Keterangan Hasil
Ujian (SKHU) sebesar Rp 100 ribu perorang itu.

Effendi dipanggil untuk dimintai klarifikasi terkait kasus
tersebut. Dalam pungutan tersebut, Efendi menyebutkan sudah sesuai hasil rapat dengan
para orang tua siswa/wali, dan mereka sepakat.

Setelah dipanggil Kepala dinas pemuda dan olah raga Dompu, uang hasil pungutan tersebut akhirnya dikembalikan.

“Karena saya tidak ingin menjadi masalah, makanya saya
putuskan mengembalikan uang itu atas dasar inisiatif saya dan komite
sekolah,” ucap Kepala SMP Negeri 2 Dompu, Effendi, saat dihubungi
wartawan, Kamis (20/6).

“Nanti kita akan melakukan panggilan klarifikasi untuk
memastikan apakah pungutan yang dilakukan ini sesuai ketentuan atau tidak. Kita
tunggu surat perintah (SP) dari pimpinan,” kata Kasi Intelejen Kejaksaan
Dompu, Ahmad Sulhan kepada detikcom,
Jumat (21/06/2019).

Untuk mencegah adanya kesalahpahaman, menurut Sulham, pemanggilan klarifikasi terhadap Efendi selaku Keoala Sekolah SMPN 2 Dompu perlu dilakukan, meski uang yang dipungut sudah dikembalikan.

“Bukan masalah sudah dikembalikan atau tidaknya, biar tau apakah yang dilakukan itu benar pungli atau tidak, apakah ada dasar hukumnya atau tidak? Kita juga akan memberikan pemahaman agar masyarakat juga bisa menilai apakah yang dilakukan SMP 2 Dompu itu pungli atau tidak,” kata Sulhan.

Lanjutnya, ada juga sebagian siswa dan orang tua merasa semacam ada pemaksaan dan mengaku tidak pernah ada rapat dengan pihak sekolah dan komite atas adanya hal tersebut. Ini yang kita cari tahu kebenarannya, bahkan rencananya nanti kita akan turun lapangan,” sambung dia. (Roy/D)