GARUT, KAPERNEWS.COM – Suasana meriah di Kecamatan Kersamanah kabupaten Garut tak terelakan, masyarakat di hibur dengan adanya pagelaran seni budaya yang bertema ngamulyaken rahayat Jabar bersama calon wakil Gubernur Jawa Barat Dedy Mulyadi yang didampingi Iman Alirahman (calon bupati Garut) dan tim dari partai Golkar.
Sebelum acara, para awak media hendak melakukan wawancara di rumah ketua RW (Jajang), namun perlakuan yang ditunjukan dari tim Dedy Mulyadi menghadang beberapa wartawan dari berbagai media di Garut. (2/1).
“Sudah-sudah, jangan, awas bapak mau lewat.” Ucap salah satu yang mirip asisten/pengawal Dedy Mulyadi yang berpakaian jaket militer.
Riyadi wartawan Infodesaku menyesalkan dari tindakan oknum ajudan atau pengawalnya Dedy Mulyadi, itu mencerminkan dari apa yang selama ini Dedy perlihatkan ke fublik, namun justru para awak media di Garut mendapatkan tindakan yang kurang etis.
“Sayang, mestinya Dedy Mulyadi bisa lebih menghargai para awak media, jangan sampai membeda-bedakan. Belum pun jadi Gubernur, wartawan daerah sudah diperlakukan begini, saya khawatir nanti kalau beliau terpilih, apa jadinya,” jelas Riyadi bersama Asep.
Riyadi pun menambahkan, Dedy Mulyadi kok tidak menghargai provesi wartawan, apalagi saya sampai kartu pers jatuh dan hilang karena dihadang.
“Kami sesalkan tindakan dari ajudan atau pengawal Dedy, wartawan mau wawancara saja dihadang sampai kartu pers saya jatuh dan hilang, apalagi nanti kalau seandainya terpilih menjadi Gubernur?,” sesalnya.
Wartawan poros Garut pun menyayangkan atas tindakan dari orang yang menghadang awak media untuk melakukan wawancara.
“Ya, kami menyayangkan atas insiden ini, seharusnya Dedy Mulyadi bisa menjaga marwah dan membawa pengawal atau ajudan yang bersinergi dengan media, baik media cetak, online dan elektronik,” kata Roni. (Apdar)
Komentar