oleh

Warga Dirugikan, Sapta : Kinerja Direksi Perumda Tirta Pakuan Dipertanyakan

BOGOR, KAPERNEWS – Sudah dua hari sejak Rabu hingga Kamis (19-20/5/2021) hari ini, suplai air dari Perumda Tirta Pakuan, tidak mengalir di wilayah zona 1. Warga yang bermukim di Kampung Girangsari, RT 02 RW 08, Kelurahan Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan, tidak mendapatkan air. Akhirnya, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga terpaksa mengangkut air

“Kami warga disini sudah dua hari akhirnya mengambil air dari sungai dan mencari sumber mata air lain, untuk memenuhi kebutuhan, seperti air minum, memasak, mandi dan lainnya. Sampai sekarang belum ada perhatian dan sikap dari Perumda Tirta Pakuan, kapan air akan mengalir. Bukan itu saja, bantuan air dari tangki juga tidak ada. Ini sangat merugikan warga,” ujar Rahmat Sukendar warga RT 02, RW 08 Kelurahan Harjasari.

Sementara itu, Ketua DPD KNPI Kota Bogor, Sapta Bela Alfaraby ikut angkat bicara terkait banyaknya warga yang tidak mendapatkan suplai air dari Perumda Tirta Pakuan. Menurut Sapta, permasalahan tidak adanya air merupakan persoalan klasik yang terus menerus dialami pelanggan setia dari perusahaan BUMD milik Kota Bogor itu. Seharusnya pihak Perumda Tirta Pakuan melakukan antisipasi-antisipasi terkait kebutuhan warga.

“Kita prihatin yaa, Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor sebagai perusahaan yang besar dan sehat, masih saja merugikan pelanggannya. Tidak adanya suplai air ke pelanggan menjadi permasalahan klasik yang tidak ada penyelesaiannya. Seharusnya kebocoran dan kerusakan yang menggangu suplai air diprioritaskan dalam kinerja perusahaan itu, agar para pelanggan tidak dirugikan,” tegas Sapta.

Lanjut Sapta, pihak Perumda Tirta Pakuan juga harus melakukan langkah cepat membantu masyarakat pelanggan yang tidak mendapatkan air. Jangan menunggu pengaduan warga, tetapi jemput bola mendatangi warga yang kesulitan karena tidak ada air. Seperti mengirimkan tangki air ke titik lokasi yang tidak ada air.

“Kita mempertanyakan kinerja jajaran direksi Perumda Tirta Pakuan ketika ada masalah seperti itu, langkah kongkrit apa yang dilakukannya. Kalau sudah tau bahwa ada kerusakan, tentunya harus diantisipasi, bukan dibiarkan hingga warga dirugikan. Walikota harus turun tangan dalam permasalahan ini, karena menyangkut warga Kota Bogor yang dirugikan,” tandanya.

Ditempat terpisah, menanggapi kondisi tersebut, Direktur Teknik (Dirtek) Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Ardhani Yusuf yang ditemui di lokasi kebocoran pipa ACP 21″ di Jalan Arteri Bocimi, Cikalang, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Rabu (19/5/2021) menyebutkan, pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin menanggulangi beragam keluhan pelanggan khususnya yang ada di zona 1.

“Saya sekarang sudah mengeluarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) bahwa sekarang (kualitas air) harus dibawah 5 NTU (Nephelometric Turbidity Unit/Tingat Kekeruhan Air). Kalau dibawah 5 NTU saya tidak mau, karena setiap jam saya monitor. Alhamdulillah sekarang justru dibawah (5 NTU),” kata Ardhani.

Meski demikian soal adanya keluhan pelanggan zona 1 yang mempertanyakan keruhnya pasokan air, dia mengatakan bakal melakukan evaluasi seperti misalnya melakukan pengurasan.

“Kalau soal pengolahan saya jamin, karena teman-teman operator selalu menyampaikan laporannya setiap jam. Tapi nggak apa-apa (adanya keluhan soal air kualitas air yang keruh) ini menjadi masukan bagi kami dan akan langsung diperintahkan ke bagian pengaliran untuk dievaluasi,” pungkasnya.

(KN/HR)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed