oleh

Manfaatkan Lahan Kosong, Mahasiswa KKN-T IPB University Adakan Pelatihan Bimbingan Teknis untuk Menanam Menggunaan Metode Hidoponik

BOGOR, KAPERNEWS.COM – Kelompok 22 Bogor Kota KKN-T IPB University dibawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Prastowo mengajak masyarakat Desa Situgede untuk memanfaatkan lahan yang kosong dengan melakukan penanaman menggunaan metode hidoponik.

Metode Hidroponik ini memerlukan beberapa peralatan pendukung diantaranya Pipa paralon, ember, selang, pompa air, rockwool, benih tanaman, pupuk AB mix, TDS (Total Dissolve Solids) meter, gunting, dan pisau. Hidroponik ini menggunakan sistem NFT atau Nutrient Film Technique. Sistem ini menggunakan aliran air yang tipis dan bersikulasi sehingga tanaman mendapatkan zat hara dan oksigen yang baik

Proses kerja sistem NFT ini adalah pemberian nutrisi kedalam bak air yang mengalir dari pompa menuju pipa paralon, sehingga akar tanaman terendam air nutrisi dan akan kembali ke bak air. Proses ini akan berlangsung terus selama pompa air masih menyala.

Metode hidroponik ini diawali dengan proses penyemaian benih tanaman. Kelompok 22 Bogor Kota KKN-T IPB menggunakan benih tanaan pakcoy karena pertumbuhan pakcoy yang tergolong cepat serta perawatan yang mudah dan bernilai ekonomis. Media penyemaian benih pakcoy ini meggunakan rockwool yang berukuan 3x3cm yang sudah digenangi dengan air secukupnya.

Rockwool yang telah basah ditanami satu benih pakcoy. Penyemaian untuk tanaman pakcoy baiknya dilakukan kurang lebih selama dua minggu dengan diberikan intensitas cahaya matahari yang tidak terlalu terik seperti pada pagi hari atau sore hari hingga tanaman memiliki daun berjumlah empat helai.

Proses selanjutnya adalah mengisi bak air dan juga menghidupkan pompa dengan memastikan pupuk AB mix sudah dicampur dan juga aliran air sudah stabil.  Taruh bibit yang memiliki tiga sampai empat helai ke instalasi hidroponik. Penuhi semua lubang yang ada pada hidroponik dan juga pastikan akar dari bibit pakcoy tergenang dengan air. Selanjutnya dilakukan monitoring setiap hari dengan mengecek kondisi tanaman dan juga air. Tanaman pakcoy akan siap dipanen dalam kurun waktu 3-4 minggu.

Program kerja ini diharapkan dapat berkelanjutan dan dapat memberikan pengetahuan serta nilai ekonomis melalui pemanfaatan lahan kosong kepada masyarakat melalui ibu kader yang hadir mengikuti pelatihan ini. (MHT)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed