oleh

Satu Keluarga di Sumberagung, Dua Orang Pengidap Epilepsi

BLORA, KAPERNEWS.COM – Miris memang dengan apa yang menimpa sebuah keluarga di Desa Sumberagung, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah di mana dua orang anggota keluarga yang ada mengalami kelumpuhan tak bisa berjalan.

Salah satu anggota keluarga tersebut bernama Margono (35), warga Dukuh Temboro, Desa Sumberagung, Kecamatan Banjarejo yang sudah empat tahun hanya berbaring di atas ranjang.

“Berawal dari kecelakaan tahun 2017 lalu, sudah berkali-kali operasi dan sudah menghabiskan banyak biaya. Memang kondisinya sudah terlalu parah. Untuk makan saja melalui alat bantu selang. Diagnosanya mengidap epilepsi,” kata Parinah (61) ibu dari Margono, Rabu (28/7) siang.

Parinah menerangkan bahwa semua harta benda sudah habis terjual untuk biaya berobat.

“Sekarang sudah tidak punya apa-apa dan hanya bisa pasrah berharap ada bantuan dari pemerintah untuk meringankan beban kami,” ungkap perempuan yang sehari-hari berprofesi sebagai buruh tani ini.

Secara terpisah, Kepala Dinas Sosial P3A Kabupaten Blora, Indah Purwaningsih, kepada wartawan melalui pesan singkat menyatakan mendengar kabar tersebut.

“Ya, kami mendengar bahwa di Desa Sumberagung tepatnya di Dukuh Temboro ada warga yang sekarang ini dalam kondisi sakit menahun dan memerlukan pertolongan, maka pada saat itu juga kami langsung anjangsana untuk memberikan support kepada pihak keluarga,” paparnya.

Anjangsana Dinsos P3A Kabupaten Blora

Dirinya mengatakan datang datang bersama dengan Kepala Puskesmas Banjarejo, Kepala Desa Sumberagung beserta perangkatnya dan TKSK.

“Alhamdulillah disambut baik oleh pihak keluarga dan tadi Mas Margono merespon dengan tersenyum menyambut kedatangan kami sembari sedikit menggerak-gerakkan tangan,” terangnya.

Lebih lanjut Indah menambahkan sesuai perintah Pak Bupati, dirinya langsung berkoordinasi dengan pihak Puskesmas agar dibuatkan surat rujukan supaya segera mendapat perawatan dan mengganti alat ventilator di RSU.

“Karena Mas Margono sudah punya BPJS KIS dan masih aktif, maka untuk beban biaya RSU bisa dicover BPJS. Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak RS dan BAZNAS,” imbuhnya.

Selain Margono, keluarga Parinah yang mengalami kelumpuhan adalah menantunya bernama Supriyanto yang juga menderita epilepsi.

Indah Perwaningsih kembali menjelaskan, “Untuk Mas Supriyanto, karena BPJS Mandiri dan KK masih tercatat sebagai karyawan swasta, karena diagnosanya epilepsi dan sudah tidak bekerja maka saya sarankan untuk merubah status pekerjaan, agar dapat dimutasikan menjadi KIS (APBD atau jika memungkinkan masuk PBI APBN),” terangnya.

Hal yang sama juga dilakukan ketua Praja Kecamatan Banjarejo, Indra Eko Sulistiyono atau yang lebih akrab disapa Lurah Yong, langsung bergerak cepat memberikan santunan kepada pihak keluarga Margono.

“Ini adalah bentuk empati, memang keluarga ini dalam kategori tidak mampu dan harus dibantu. Tadi sudah komunikasi dengan Pemerintah Desa Sumberagung agar memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan pihak keluarga Margono, termasuk ketika ada bantuan dari Desa,” ujarnya.

Melihat respon cepat dari pemerintah, Parinah merasa sangat terbantu.

“Terimakasih atas segala perhatian dan bantuannya, kami sangat terbantu. Sekarang sudah tidak memikirkan beban biaya berobat atas arahan dari pemerintah,” pungkasnya.

(Abu Sahid/ Eko Arifianto)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed