KBB, KAPERNEWS – Permasalahan harga Pupuk yang terbilang mahal, Hama yang tak terkendali dan kesuburan tanah yang setiap musimnya menurun membuat hasil panen menurun drastis, dan itu yang dirasakan oleh para petani di RW 25 desa rajamndala kulon.
Patriot Desa Anwar Fasny dan Petugas Pengendali Organisme Tumbuhan (POPT) Kecamatan Cipatat yaitu Eki Samsul Hidayat, membangun kolaborasi dalam melakukan pendampingan kepada para petani.
Kelompok Tani Makmur pun kemudian membuat pelatihan yang diinisiasi oleh pria yang akrab di sapa kang Udin dan kawan-kawan dalam rangka memfasilitasi para petani dalam pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan sumberdaya alam yang ada dilingkungan sekitar, yaitu akar bambu sebagai bahan utama dalam pembuatan pupuk organik, atau sering di sebut sebagai Pupuk Organik PGPR Akar Bambu (Plant Growth Promoting Rhizobakteri) atau (Bakteri Pemacu Pertumbuhan) yang manfaatnya sebagai pengendali hama, peningkatan kesuburan tanah dan percepatan pertumbuhan tanaman.
Pembuatan dan Pengaplikasian Pupuk Organik PGPR Akar Bambu menjadi hal luar biasa bagi patriot desa rajamnadala kulon dan penggerak lokal dalam upaya pemanfaatan sumberdaya alam yang ada. Peningkatan partisipasi masyarakat dan kesadaran masyarakat tentang potensi yang ada di desa rajamandala kulon.
Pendampingan yang dilakukan oleh Patriot desa dan POPT Cipatat yang berlangsung selama kurang lebih 10 bulan dirasa dapat memberikan manfaat bagi para petani.
Hadirnya kegiatan positif ini tidak luput dari perhatian pemerintah desa rajamandala kulon atas peran masyarakat desa yang secara mandiri memanfaatkan sumberdaya lokal yang dapat memicu kegiatan ekonomi desa.
Berbekal pengalaman pelatihan, kemudian Kang Udin dan Kelompok Tani Makmur mulai mengaplikasikan pupuk organik PGPR akar bambu pada semua jenis tanaman yang ditanam oleh petani salah satunya yaitu pada tanaman padi milik Udin sebagai sample.
Setiap bulannya Udin membuat PGPR akar bambu, yang di aplikasikan setiap seminggu 2 kali dan dilakukan selama 2 kali musim panen padi.
Secara bertahap penerapan PGPR akar bambu pada padi mulai menuai hasil, terlihat dari warna daun yang terlihat cerah alami yang berbeda dengan tanaman padi yang tidak menggunakan PGPR Akar bambu, pertumbuhan yang terbilang cepat dan hasil panen yang menghasilkan padi yang berisi di setiap butiran padinya.
Kini dengan adanya Pembuatan dan Pengaplikasian Pupuk Organik PGPR Akar Bambu membangun rasa optimis bagi petani dan penggerak lokal Kang Udin dalam mengurangi penggunaan pupuk kimia secara bertahap, menghasilkan hasil panen yang meningkat, biaya bertani yang terbilang murah dan memicu kesuburan tanah.
Harapan Kang Udin, kegiatan ini dapat berjalan secara terus menerus, dapat ditularkan kepada para petani di desa rajamandala kulon atau di desa lain sehingga dapat menebar manfaat bagi orang banyak dan membuat petani di Desa Rajamandala Kulon maju dan mandiri.
Tak sampai disitu, pada tanggal 25 September 2021 kehadiran BUMdesa Rama Mekar Desa rajamandala Kulon mendorong semangat baru dalam mendorong perekonomian masyarakat desa.
PEMDES Rajamandala Kulon, BUMdes Rama Mekar, POPT BP3K Cipatat, Kelompok tani makmur, Penggerak Lokal dan Patriot desa. Membangun kolaborasi dalam kegiatan pelatihan bagi para petani dan perbanyakan pembuatan PGPR Akar Bambu dengan membuat inovasi baru Produk PGPR Akar Bambu dengan kemasan yang menarik.
(KAMIL)
Komentar