oleh

Pemkab Blora Dorong Peningkatan Ekspor

BLORA, KAPERNEWS.COM – Sebagai Kabupaten yang separo wilayahnya Hutan jati, Kabupaten Blora memiliki potensi besar untuk ekspor khusus kerajinan dari kayu jati. Namun hal ini belum dirasakan oleh Pemerintah Kabupaten Blora seiring berjalannya waktu.

Oleh karena itu, dalam upaya mendukung peningkatan ekspor nasional, Pemerintah Kabupaten Blora mendorong perajin di Blora meningkatkan kualitas kerajinan. Salah satunya kerajinan kayu dan mebel jati.

Hal ini disampaikan Bupati Arief Rohman saat mengunjungi salah satu tempat kerajinan kayu dan mebel di Desa Tempellemahbang, Kecamatan Jepon Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kamis (25/08/2022).

“Bahan baku kayu di Blora ini sangat melimpah, namun di sisi lain kita masih kalah dengan daerah lain,” ucap Bupati.

Menurutnya kualitas dari kayu jati di Blora ini sudah dikenal di daerah lain,hal ini tentu menjadi nilai lebih. Terlebih jika menjadi sebuah kerajinan. Oleh karena itu diharapkan dengan potensi yang dimiliki Blora ini bisa dikembangkan.

“Ya nanti bisa kita dampingi untuk ke depan yang orientasinya adalah ekspor. Kita ingin ada peningkatan ekspor,” kata Bupati.

Saat ini lanjut Bupati, banyak bahan kayu jati mentah yang mudah keluar dari wilayah Blora. Untuk itu,ke depannya pihaknya akan melakukan pembicaraan dengan pihak Perhutani selaku pemilik regulasi terkait jual beli kayu jati mentah. Supaya ada regulasi khusus agar bahan jati yang keluar dari Blora berbentuk bahan setengah jadi tidak hanya mentah saja.

“Selama ini mentah saja, ngolahnya di sana dan ekspor ya dari sana, ke depan material yang ada ini di olah di sini, dan menyerap tenaga kerja,” terangnya.

Ke depan, pihaknya akan mencoba mengajak asosiasi untuk ngobrol bersama mencari solusi untuk peningkatan ekspor ini.

“Sebenarnya sudah ada beberapa titik, dan nanti kita petakan, sehingga kita bisa ikut mendukung program peningkatan ekspor,” imbuhnya.

Bupati Arief, juga menjelaskan pihaknya ke depan berencana untuk memiliki proram pelatihan desain ukir untuk masyarakat Blora.

Roisah (45) salah satu pelaku UKM kerajinan jati di Tempellemahbang mengatakan peminat kerajinan kayu jati di luar negeri sangatlah besar. Hal ini terlihat dari usaha yang ia miliki dalam setahun mampu mengekspor hingga 12 kontainer.

“Ya bisa dibilang sebulan satu kontainer untuk diekspor,” jelas Roisah.

Menurutnya, industri kayu dan mebel yang ia miliki ini merupakan pemanfaatan limbah kayu jati maupun kayu jenis lain yang di jual masyarakat sekitar industri yang ia miliki.

“Ya bisa ibilang sebulan satu kontainer untuk diekspor,” jelasnya.

Menurutnya, industri kayu dan mebel yang ia miliki ini merupakan pemanfaatan limbah kayu jati maupun kayu jenis lain yang di jual masyarakat sekitar industri yang ia miliki.

“Kayu jenis apa aja bisa masuk, memanfaatkan limbah, karena yang kayu besar besar jarang laku, mereka (warga luar Indonesia) lebih suka yang kecil,” imbuhnya.

Roisah mengaku, kerajinan yang sering ia ekspor di antaranya meliputi, ayunan, kisprai, tatakan bunga, meja, kursi. Selain kerajinan tersebut, juga ada sejumlah kerajian lain sesuai pesanan.

“Ya sesuai pesanan, untuk saat ini ekspor yang dilakukan baru di korea belum di negara lain,” ucapnya.

Dirinya mengaku, untuk harga kerajian kayu dan mebel bervariasi, tentunya dengan harga berbeda dengan harga di indonesia dan untuk yang di ekspor.

“harga kalau disini 500 ribu sampai sana bisa 1 juta, bahkan bisa lebih tergantung kualitas,” imbuhnya

Ia juga mengaku saat ini tidak ada kendala yang berarti dalam menjalankan bisnisnya itu, baik dari bahan baku maupun segi lainnya.

“Kami juga berdayakan warga sekitar, untuk bekerja disini,” pungkasnya.

Saat ini industri mebel dan kayu miliknya setidaknya memiliki kurang lebih 20 karyawan yang merupakan warga desa setempat dan sekitarnya.

(Abu Sahid/ Eko Arifianto)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed