BLORA, KAPERNEWS.COM – Permasalahan pelayanan yang kurang memuaskan masyarakat di RSUD Dr R Soetijono Blora mendapat tanggapan Ketua Komisi D DPRD Blora, Ahmad Labib Hilmy. Dirinya mengingatkan pihak RSUD Blora untuk segera mengidentifikasi masalah manajemen yang sempat berimbas ke masyarakat.
“Yang harus dijalankan itu menempatkan orang sesuai pada tempat dan kapasitasnya. Ketika ada outsourching di rumah sakit ya harus kompetensinya diuji,” ungkap Ahmad Labib Hilmy kepada awak media, Kamis (17/11/2022).
Menurutnya, kondisi saat ini ada kelemahan dalam sistem pelayanan di rumah sakit yang salah alias tidak tepat. Oleh sebab itu, maka perlu segera dirombak dan jangan sampai ditunda-tunda atau dikesampingkan.
“Perlu reformasi birokrasi dengan basis kompetensi dan profesional. Dan masalahnya penyakit di rumah sakit itu wis suwe (sudah lama) dinamikanya,” terang Gus Labib panggilan akrabnya.
Politisi dari Fraksi PKB Blora ini memandang, manajemen rumah sakit adalah semacam perusahaan. Artinya, kata dia, bisa mandiri secara keuangan dan penganggaran serta kegiatan.
“Lha iki kan kudune cara perusahaan, biasalah, dinamika di internal,” ucapnya.
Kemudian untuk mengidentifikasi masalah, disebutkan, pertama, perlu ada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), kedua, sistemnya harus diperbaiki.
Putra kedua dari pengasuh Ponpes Khozinatul Ulum Blora ini juga menyinggung pihak RSUD Dr Soetijono Blora menjalankan studi banding sampai ke Jawa Timur.
“Hasil dari studi banding di Tulungagung mestinya bisa dijadikan acuan untuk perbaikan managemen dan SDM,” ucapnya.
Selaku Ketua Komisi D DPRD Blora, dirinya memberikan masukan bahwa untuk peningkatan layanan rumah sakit perlu perbaikan dalam sistem dan manajemennya.
(Abu Sahid/ Eko Arifianto)
Komentar