GARUT, KAPERNEWS.COM – Pentas PAI Kabupaten Garut tahun 2018 menyisakan luka bagi peserta dan dinas pendidikan Kabupaten Garut, selain dianggap ketidakprofesionalan juri, panitia seolah melecehkan dan merendahkan dinas pendidikan kabupaten Garut.
Dalam surat nomor 005/KKGPAI/PP/VI/2018 yang mengundang PLT Bupati Garut dengan tembusan Dinas Pendidikan.
“Ini sudah bukan hal wajar lagi, tetapi keterlaluan. Setelah saya membaca beberapa pemberitaan dan menanyakan kepada beberapa guru, ternyata ini kebobrokan panitia, jadi saya meminta kepada panitia untuk segera meminta maaf kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, PGRI dan terutama kepada publik dan masyarakat Garut,” ungkap Bakti ketua LSM Pendemo Kabupaten Garut yang peduli terhadap pendidikan.
Menurut Bakti, jangan hanya surat teguran yang diberikan kepada juri yang seolah tidak becus bekerja profesional, tetapi harus di sanksi karena sudah melukai banyak orang.
“Dengan tindakan itu, sangat jelas oknum juri dan panitia dari KKG PAI sudah melecehkan peserta, apalagi ada tulisan Al-Qur’an yang menurut pandangan beberapa pihak salah tapi bisa juara, jadi panitia harus mengundang beberapa unsur agar dilakukan penilaian ulang terhadap hasil karya kaligrafi didepan publik,” tegas Bakti.
Jadi kedepan, kata Bakti, KKG harus lebih baik lagi, kalau tidak mampuh mengadakan pentas, ya serahkan kepada ahlinya, karena tugas guru adalah mendidik siswa untuk menjadi anak yang berguna bagi agama, bangsa dan negara, bukan jadi pengurus event, kan ini seolah-olah guru jadi event organizer. Tutup dia.
Penulis : Asep
Komentar