oleh

Ragab Minta Apdesi Garut Buktikan Kalau Lembaganya Suka Obok-Obok Desa, Alit Suherman Jangan Asal Ceplos?

GARUT, KAPERNEWS.COM – Adanya walkout dari Ragab saat menjeloang audesni di gedung DPRD Garut bukan tanpa sebab dan pertimbangan, Ragab sendiri tidak menginginkan situasi menjadi kisruh. Hal tersebut dikatakan Undang Herman dikala membaca beberapa berita di media online.

Menurut Undang, dalam undangan audensi tadi, yang diundang diantaranya dari Inspektorat, DPMD, Asda 1 dan dua (2) kepala Desa, namun diluar dugaan datang Apdesi yang ingin masuk untuk ikut beraudesni.

“Apdesi kan tidak diundang DPRD, terus audensi tadi dianggendakan di ruang rapat komisi dan dipimpin oleh H. Alit Suherman. Tapi, karena ada dari Apdesi yang mau ikut, kami mempersilahkan dengan bijak, itupun sesuai dengan kapasitas ruangan yang tidak bisa menampung semuanya, jadi diwakili oleh tiga orang diantaranya Dede Kusdinar,” ujarnya melalui sambungan telepon (27/4).

Baca juga : Oknum Kades Tanjungjaya Sikat Raskin dan Dana Desa?? “Hukum Tak Mampu Sentuh?”

Coba kita lihat, kata Undang, petugas keamanan dari kepolisian hanya berjumlah 25 personil, dan dengan datangnya beberapa kelapa Desa itu kan diluar undangan, meskipun dalihnya hanya ingin mendengarkan dari apa yang akan dibahas. Undang juga menjelaskan sebelum ricuh, sempat dadakan diskusi di ruang ketua komisi bersama H. Alit Suherman, Dede Kusdinar dan dari Ragad yang disaksikan dari kepolisian, dan disampaikan kalau mau ikut dan mendengarkan paling bisa tiga orang dikarenakan ruangan tidak akan cukup.

“Saya heran dengan statement dari H. Alit Suherman yang bilang tidak tahu alasan dari Ragab mengurungkan audensi, padahal dalam diskusi terbatas sudah disampaikan kalau audensi semua kepala desa yang hadir dan Apdesi tidak akan muat dan kondusifitas kurang terjamin, apalagi minta dipindahkan ke ruang bawah, jadi kami lebih memilih walk out dan mengurungkan audensi tadi,” jelas Undang.

Baca juga : Anak Buah Bupati Garut Selewengkan Raskin? Tomas : Kades Tanjungjaya Sudah Mengakuinya

Lanjutnya, Ragab meminta kepada yang bilang kalau lembaga kami suka ngobok-ngobok Desa, tolong buktikan, bahkan bila perlu laporkan kepada pihak kepolisian bukan bilang ngobok-ngobok tanpa bukti.

“Justru kami beraudensi dengan bukti dan fakta dilapangan, bukan audensi tanpa sebab, nanti akan dibuka saat audensi dan meminta tanggapan, langkah tegas apa yang akan diambil pihak terkait. Mari kita buka mata rakyat, jangan sampai hukum dan kebenaran dipermainkan,” tutupnya.

 

Laporan : Asep Apdar

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed