oleh

Sambut Hari Kartini, TP PKK Kabupaten Blora Ziarah Makam Pejuang Wanita

REMBANG, KAPERNEWS.COM – Dalam rangka menyambut Hari Kartini, Tim Penggerak PKK Kabupaten Blora bersama Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A), dan organisasi wanita lainnya melaksanakan kegiatan ziarah dan do’a bersama di makam pahlawan nasional, RA. Kartini, yang berada di Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang. Selasa (20/4/2021).

“Kegiatan ziarah dan do’a bersama ini dilaksanakan dalam rangka menyambut dan memperingati Hari Kartini ke 142 Tahun 2021, yang akan jatuh pada tanggal 21 April 2021 esok,” kata Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Blora, Hj. Ainia Shalichah, SH, M.Pd.AUD., M.Pd.BI, Rembang (Selasa (20/4/2021).

Bunda Ainia Shalichah bersama rombongan di makam Kartini

Menurut Bunda Aini, panggilan akrabnya, selain mendo’akan almarhum Kartini, kegiatan ziarah dilakukan sebagai wujud penghormatan atas perjuangannya sebagai pahlawan emansipasi wanita Indonesia.

“Semoga bisa memotivasi kami para perempuan masa kini untuk meneruskan cita-cita beliau dalam kesetaraan gender,” ucapnya.

Acara diawali dengan mendengarkan penjelasan silsilah dan sejarah riwayat keluarga Kartini selama menjadi istri Bupati Rembang hingga wafat sebagai Pahlawan Emansipasi, yang disampaikan oleh Bapak Wartono, juru kunci makam Kartini.

Kemudian dilanjutkan dengan do’a bersama, dan tabur bunga di pusara makam Kartini dan makam kerabatnya. Termasuk makam Bupati Rembang Raden Adipati Djojo Adhiningrat yang tidak lain adalah suami Kartini, dan makam Soesalit Djojoadhiningrat (putra Kartini).

Kartini sendiri lahir dari seorang wanita bernama Ngadirah yang berasal dari keluarga buruh pabrik gula Mayong pada 21 April 1879. Kartini adalah adik kandung seorang tokoh wartawan Perang Dunia I bernama Sosrokartono yang menguasai 35 bahasa.

Sementara itu, Kepala Dinsos P3A Blora. Dra. Indah Purwaningsih, M.Si, menyampaikan bahwa kegiatan ziarah kali ini juga diikuti perwakilan organisasi wanita yang ada di Kabupaten Blora.

“Ini kegiatan rutin kami setiap tahun bersama Ibu Tim Penggerak PKK Kabupaten. Selain dari PKK, juga Dharma Wanita, Muslimat, Aisyiyah, dan organisasi lain yang tergabung dalam Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Blora. Ada juga Puspa Ceria, yang diketuai Ibu Dwi Astutiningsih dan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Blora yang diketahui Ibu Ratnasari Irawadi. Namun karena masih pandemi sehingga hanya perwakilan dan sesuai protokol kesehatan,” terangnya.

Usai ziarah dan do’a bersama, dilanjutkan penyerahan bantuan dan tali asih kepada juru kunci makam, Pak Wartono. Kemudian ditutup dengan peninjauan rumah singgah keluarga RA. Kartini yang lokasinya tidak jauh dari komplek makam Kartini.

Bunda Ainia berikan tali asih kepada Juru Kunci Makam Kartini

“Terimakasih atas kunjungan, do’a dan bantuannya. Semoga manfaat untuk semua. Biasanya sebelum pandemi, makam ini selalu ramai peziarah begitu masuk bulan April. Namun saat ini sepi dan kita batasi kegiatannya,” ucap Wartono, Juru Kunci Makam Kartini.

Memang banyak sisi dari Kartini yang belum diketahui khalayak luas, di samping bahwa ia adalah gadis pingitan yang terkekang feodalisme pada jamannya.

Dimulai dengan kondisi sosial yang tengah berkembang di Indonesia pada abad 17-an, yang membentuk pola pikir dari masyarakat, termasuk golongan bangsawan.

Pergolakan batin yang dialami Kartini sejak ia remaja, penolakannya terhadap peraturan-peraturan yang menurutnya tak masuk di akal yang ia tuliskan melalui surat-suratnya, seperti kepada seorang gadis Belanda yang menjadi sahabat pena pertamanya, Estelle “Stella” Zeehandelaar, hingga bidang-bidang kesenian yang digelutinya dan membuatnya lebih dikenal di Eropa.

“Barang siapa tidak berani, dia tidak bakal menang; itulah semboyanku! Maju! Semua harus dimulai dengan berani!Pemberani-pemberani memenangkan tiga perempat dunia!” kutip Pramoedya Ananta Toer penulis legendaris kandidat Nobel dari Blora di buku biografi
pejuang emansipasi tersebut berjudul Panggil Aku Kartini Saja.

Buku Panggil Aku Kartini Saja karya Pramoedya Ananta Toer

Selain ke makam Kartini TP PKK Kabupaten Blora beserta rombongan juga ziarah ke makam pejuang wanita dari Aceh yang diasingkan ke Blora Pocut Meurah Intan di Pemakaman Tegalsari Temurejo Blora.

“Terimakasih kepada Ibu Ainia beserta rombongan yang menyempatkan waktunya berziarah ke pemakaman Mbah Pocut dan leluhur kami. Semoga sama diberikan kelancaran dalam beribadah, berjuang dan menjalankan kewajiban selaku manusia,” tutup Lilik Yuliantoro salah satu ahli waris lahan Tegalsari yang turut dalam pelaksanaan ziarah.

Ibu Ainia Shalicah ziarah di makam Pocut Meurah Intan Temurejo Blora

Menurut Lilik, harapan keluarga lahan Tegalsari seluas kuranglebih 1,6 hektar ini bisa dikelola bersama Pemkab Blora sebagai destinasi wisata sejarah dan spiritual serta kuliner atau UMKM di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

(Abu Sahid/ Eko Arifianto)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed