GARUT, KAPERNEWS.COM – Sebelumnya, LSM GMBI mengepung kantor Bupati Garut dan mendesak Bupati Garut Rudy Gunawan untuk turun dari jabatannya dikarenakan dianggap gagal dalam melaksanakan kepemimpinanannya menjadi kepala daerah, kini aksi jilid 2 pada 12-12 ini, GMBI akan menurunkan masa lebih banyak.
Seperti disampaikan Kepala Bidang kesekertariatan GMBI Kabupaten Garut Dian Alamsyah bahwa ini sebagai bentuk akumulasi kekecewaan sebagian masyarakat garut dalam pembiaran korban bencana alam oleh pemerintah kabupaten Garut.
“Hal-hal yang kita angkat yaitu pembiaran korban bencana alam di kecamatan cisompet yang sudah 21 bulan mereka dibiarkan tinggal di hunian sementara (huntara) dan sampai saat ini sudah 14 orang meninggal dunia serta puluhan orang dalam kondisi sakit,” jelas Dian di sekertariat GMBI.
Lanjutnya, Pemerintah kalau kita beraudensi baru mereka dari pemerintah datang, dan itu pun hanya satu atau dua, tiga hari saja, kesanannya tidak ada lagi datang. Lalu, lanjut Dian, untuk pendidikan pun semestinya mendapat perhatian dari pemerintah, namun kenyataannya tidak.
“Adapun besok yang akan turun ikut berunjuk rasa sekitar 3000 (tiga ribu) orang,” tukasnya.
Saat disinggung terkait isyu akan ada pengalauan dari pemerintah Garut dan lembaga lain, Dian menjelaskan itu bagus lah, artinya mereka sudah bermusuhan atau memusuhi rakyat yang sudah tertindas oleh pemerintah.
“Mereka yang menghalau aksi besok berarti mereka sudah bermusuhan dengan rakyat yang selama ini dibiarkan dan diperlakukan tidak adil oleh pemerintah, kita menunggu kalau mereka mengininkan melawan ya kita tidak akan mundur,” Tegas Dian Alamsyah. (06)
Komentar