GARUT, KAPERNEWS.COM – Kejadian yang membuat netijen monohok saat melihat lambang daerah kabupaten Garut yang diduga asal asalan, hal ini menandakan kurangnya perhatian para pejabat dilingkungan pemda Garut betapa mulia sebuah lambang daerah, bahwa sebuah lambang adalah cerminan dan mengandung makna dan filosofi sebuah daerah.
Dalam sebuah lambang pasti nya terkandung makna yang jelas sesuai perda no 9 tahun 1981 tentang lambang daerah kabupaten garut namun lagi lagi kesalahan masih terlihat dibeberapa dinas namun anehnya seakan akan tidak diperhatikan dan tidak peduli .
Salah satu dinas yang masih kurang memperhatikan adalah Dinas Ketahanan Pangan (DKP), ketika didatangi untuk meminta konfirmasi, selasa (6/3) kemarin lalu, alih-alih menerima, namun Kepala Dinas tidak mau ditemui dan dibilang sama petugas Fron Office tidak ada, padahal mobil kepala DKP ada di parkiraan.
“Maap pak ibu kadisnya sedang tidak ada,” katanya.
Mantan Sekda Garut, Hilman Faridz mengatakan kepada kapernews.com disela-sela olah raga di SOR kerkop Jum’at (9/3), bahwa lambang kabupaten Garut seharusnya dijunjung tinggi karena itu adalah lambang kebanggaan kabupaten Garut, apalagi sekarang banyak lambang yang disimpan dibawah seperti di pot bunga, seharusnya itu jangan dilakukan sebab itu sudah ada aturan dan perdanya.
“Kalau mau jujur menurut saya lambang daerah jangan disimpan dibawah atau di pot pot bunga gimana nantinya kalau ada yang mengencingi dan itu sudah keluar dari Kaidah Dan Etika tentang lambang daerah apalagi kalau salah dalam pembuatan lambang daerah harus sesuai kaidah dan aturan yang sudah ditetapkan,” pungkasnya.
Penulis : Oki
Komentar