oleh

Turun Hingga 35 Persen Akibat Pandemi, Pemerintah Kecamatan Cipatat Siapkan Reward Dongkrak Pencapaian PBB

KBB, KAPERNEWS – Adanya pandemi Covid-19 yang masuk ke Indonesia menyerang berbagai sektor, salah satunya sektor perekonomian. Beberapa bisnis harus berhenti, bahkan warga harus tetap tinggal di rumah agar penyebaran covid-19 dapat ditekan, secara otomatis pendapatan warga pun berkurang drastis.

Hal tersebut berdampak pada menurunnya realisasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), salah satunya di wilayah Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Dimana di Tahun 2021 relalisasi PBB hanya mencapai 35,7%, padahal di tahun-tahun sebelumnya selalu ada di kisaran 70% lebih.

Hal tersebut di ungkapkan Toto Suhendi Kasi Pemerintahan dan Pelayanan Publik Kecamatan Cipatat saat ditemui kapernews.com, Jumat (7/1). Menurutnya, untuk capaian sekarang yang terjadi di Tahun 2021 ini akibat covid-19 menurun.

“Sebetulnya tahun-tahun ke belakang belum pernah seperti ini, biasanya paling rendah diantara 70 persen lebih tingkat kecamatan, tapi sekarang seolah-olah turun drastis hingga 35,7% karena akibat wabah covid-19.

Untuk itu, sambung ia, dirinya bersama para Kadus dan Kolektor di desa-desa untuk mencapai target PBB 2022 akan bekerja semaksimal mungkin.

“Mudah-mudahan taksiran realisasi keinginan saya antara 90 persen lebih, kalau 100 persen kan jarang-jarang, 90 persen juga sudah bagus. Dari kami pihak kecamatan terutama dari Yanlik, bilamana kecamatan Target mencapai 90 persen lebih, insya alloh nanti akan ada reward bagi desa yang paling tinggi pencapaian atau pembayaran pajak PBB ke Dispenda,” terangnya.

Lebih jauh, Toto mengatakan jika pada saat-saat dirinya berbicara didepan masyarakat, selalu menghimbau kepada masyarakat bahwa PBB penting bagi pemerintah daerah.

“Karena dari hasil PBB kita bisa membangun, bisa membuat atau memberi kegiatan-kegiatan kepada desa-desa dan juga imbasnya kepada desa juga kan ada Bagi Hasil Pajak sekian persen dari PBB ada untuk Alokasi Dana Desa (ADD), kan ADD disana buat Siltap atau penghasilan tetap perangkat desa, jadi jelas kalau PBB lambat atau kurang dari pencapaian yang ditargetkan Pemda jadi imbasnya kepada desa-desa juga,” imbuhnya.

“Makanya saya bersama Kadus sesuai hasil rapat bahwa untuk Tahun 2022 akan berusaha semaksimal mungkin supaya target PBB di Kecamatan Cipatat umumnya, khususnya di desa-desa bisa meningkat seperti biasa. Jadi kalau di Tahun 2021 ini karena pandemi covid-19, mudah-mudahan sekarang pandemi sudah landai, perekonomian masyarakat sudah hampir pulih seperti biasa, jadi mungkin pembayaran PBB lancar seperti tahun-tahun sebelumnya,” tandasnya menambahkan.

(KAMIL)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed