oleh

Oknum PNS Kemenag KBB Diduga Telantarkan Istri dan 2 Anak Hingga Belasan Tahun

KBB, KAPERNEWS – Selama kurun hampir 16 Tahun, seorang oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kementerian Agama Kabupaten Bandung Barat berinisial AS (55) diduga menelantarkan istri dan dua anaknya warga Desa Cipatat, Kecamatan Cipatat.

Kepada kapernews.com, LL (55) istri dari oknum PNS tersebut bercerita bahwa sejak Tahun 2006 hingga kini, suaminya itu tidak pernah memberinya nafkah. Adapun yang diberikan AS itu hanya uang untuk jajan bagi kedua anaknya, itupun sangat kecil.

“Sudah tidak diberi nafkah selama 16 tahun, ke anak memang ada cuma sekedarnya, buat jajan anaknya bukan buat saya ngasih uangnya juga. Itu pun tidak besar cuma 400 ribu buat makan dan jajan ja, itu teh sekarang-sekarang cukup besar segitu teh. Kalau dulu-dulu mah 150 ribu perbulan untuk anak-anaknya,” ungkapnya, Selasa (7/6).

Sambung LL, sejak dulu sampai sekarang dirinya belum diceraikan oleh AS, bahkan buku pernikahan dirinya dengan AS masih disimpan olehnya.

“Saya dicerai tidak, dulu juga pernah minta surat talak waktu ke pak Kudus namun tak dikasih, dengan alasan saya tidak bisa dengan pak AS mah. Trus saya juga sampaikan ini gimana surat nikah masih di saya, dikasihkan ke pak Kudus gak mau,” jelasnya.

Lebih jauh LL memaparkan jika saat pertama menikah AS tengah kuliah, dibiayain sama orang tua LL sampai lulus, tapi sekarang sudah jadi mah lupa.

LL berharap jika AS dapat memberikan kejelasan atas statusnya yang selama belasan tahun terkatung-katung. Selain itu berikan hak baik baginya dan kedua anaknya.

“Kalau mau diberesin ya beresin jangan sampai menggantung, saya juga ingin status yang jelas, disebut punya suami nyatanya gak punya, disebut gak punya suami ya gimana. Kalau dirinya ingat sama anak, bagi dua gaji setiap bulannya. Sekarang dianya enak-enakan sementara saya sama anak!” ungkapnya.

Sementara itu anak kedua yang ditinggalkan bersama LL, RA (24) merasa sakit hati dan iri melihat kondisi keluarganya serba kesusahan, sementara sang ayah dengan keluarga barunya dikabarkan dalam kondisi sebaliknya.

“Sakit hati, iri mah ya iri melihat keadaan dianya (AS) seperti itu, sementara saya sengsara disini. Pernah merasakan yang namanya susah makan, segala susah mau ini itu teh,” ungkapnya dengan mata berbinar.

Bahkan, pernah juga waktu kumpul atau lebaran merasa iri melihat keluarga tetangga berkumpul dengan kedua orangtuanya.

“Pernah merasa iri waktu kumpul, apalagi pas lebaran kayak gak punya bapak padahal ada,” ujarnya.

Lebih jauh, RA ingin jika sang ayah bertindak adil. “Pengen bapak itu adil, jangan kesana segini, kesini segitu,” pungkasnya menambahkan.

Terpisah, Kasubag Kementerian Agama Kabupaten Bandung Barat Dadi Rusmadi saat dikonfirmasi mengatakan, pimpinan memerintahkan akan dipanggil secara kedinasan dulu. Surat panggilan sudah dilayangkan.

“Akan didatangkan yang bersangkutannya karena nanti keterangannya seperti apa baru ditindaklanjuti. Kalau terbukti benar ya mungkin akan ditindak secara hukum, kan udah indisipliner itu mah gitu kan, apalagi semacam pemalsuan data dan lainnya otomatis ada itunya (pidananya). Mudah-mudahan bisa dibina dulu,” singkatnya.

Sementara itu, AS saat ditemui kapernews.com di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bandung Barat, tidak bersedia memberikan jawaban atas dugaan penelantaran yang dilakukannya, dirinya hanya mengatakan akan dibereskan secepatnya.

(KAMIL)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed