oleh

Omicron Sasar Sekolah, FAGI Jabar Desak Pemkot Bandung Hentikan PTMT

KBB, KAPERNEWS – Melihat kondisi penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron di Kota BandungĀ  yang dirasa memprihatinkan karena terus mengalami peningkatan, ketua FAGI (Forum Aksi Guru Indonesia) Jawa Barat, Iwan Hermawan mendesak Pemerintah Kota Bandung untuk menghentikan PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas).

“FAGI mendesak mendesak Pemkot Bandung untuk hentikan PTMT yang saat ini berlangsung 50% masuk dan 50% PJJ. Karena berdasarkan laporan dari sekolah-sekolah di Kota Bandung tiap hari makin bertambah siswa, guru dan Tata Usaha yang positif Omicron,” ungkap Iwan melalui pesan suara yang diterima kapernews.com, Kamis (17/2).

Saat ini, sambung ia, beberapa sekolah di Kota Bandung sudah inisiatif sendiri melaksanakan atau menghentikan PTMT seperti SMA 5, SMA 3, SMA 9, SMA 17, SMA 21, SMA 18, SMA 19, dan beberapa SMK sudah menghentikan dan juga sekolah swasta pun sudah beberapa inisiatif sendiri menghentikan karena merasakan positive rate nya diatas 5%.

Namun, Iwan berpendapat, masih banyak sekolah-sekolah yang tetap melaksanakan PTMT dan mewajibkan guru-guru tetap hadir ke sekolah dan ini berbahaya kalau tidak segera dihentikan tidak ada intruksi dari pemerintah Kota Bandung untuk menghentikan PTMT.

“Sekolah akan tetap berjalan dan disitu akan berkeliaran para siswa, guru, TU dan petugas lainnya yang positif tapi belum di Swab atau di PCR sehingga akan menyebabkan penyebaran menjadi kluster sekolah. Jika terjadi kluster sekolah ini akan menyebar menjadi kluster rumah tangga, dan ingat kalau anak merasa OTG di rumah ada orang tua, kakek, nenek, ya kemungkinan komorbid” tegasnya.

Lebih lanjut, FAGI sudah mencoba konsultasi dengan ketua DPRD Kota Bandung dan sepakat menyetujui untuk segera menghentikan PTMT dan PJJ akhir minggu bulan Februari dan awal Maret selama 2 pekan.

“Ketua DPRD Kota Bandung pak Tedi Rusman sudah menyampaikan kepada Plt. Walikota Bandung yang isinya mohon untuk segera dihentikan PTMT di Kota Bandung dan PJJ 2 pekan kedepan,” ungkapnya.

Lebih jauh, Iwan meminta kepada pihak sekolah harus jujur dan proaktif, ketika ada siswa atau gurunya yang terpapar jangan lantas hanya diliburkan siswa dan gurunya tetapi tim Satgas Covid sekolah harus cepat koordinasi dengan puskesmas dan Satgas kecamatan untuk dilakukan Surveilans di sekolah tersebut.

“Jika memang hasil yang positif dari jumlah yang di survey lebih dari 5% berarti sekolah tersebut positive rate nya diatas 5% dan harus segera diberhentikan. Namun tentunya alangkah baiknya sebelum terjadi di sekolah-sekolah banyak yang terpapar lebih baik semua sekolah di Kota Bandung di PJJ kan dulu,” tandasnya.

(KAMIL)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed