oleh

Dukung Surat Terbuka Warga KBB Pada Gubernur Jabar, Mansurya Manik : Ridwan Kamil Juara Mangkrak, Jangan Jadi Pemimpin Gincu

KBB, KAPERNEWS – Surat terbuka yang dilayangkan salah satu warga Bandung Barat yang ditujukan kepada orang no 1 di Jawa Barat atas rusaknya jalan Rajamandala-Cipeundeuy yang merupakan jalan provinsi mendapat berbagai respon, salah satunya datang dari Mansurya Manik wakil ketua PAN Jabar sekaligus Pembina Daerah Pemilihan Jabar 3 Kabupaten Bandung Barat.

Politisi PAN ini sangat setuju atas apa yang dilakukan salah satu warga Bandung Barat tersebut, bahkan baiknya dilakukan penutupan akses jalan Rajamandala-Cipeundey agar menjadi perhatian pemerintah.

“Jadi saya setuju sekali, bukan hanya surat terbuka, kalau surat terbuka gak akan ditanggapi oleh Ridwan Kamil, tutup saja sekaligus, supaya ada perhatian dari Ridwan Kamil,” ungkapnya kepada kapernews.com melalui sambungan telepon, Rabu (2/2).

Supaya, sambung ia, kebiasaan memangkrakan sebuah program itu tidak terus menerus dilakukan Ridwan Kamil.

“Supaya dia jangan hanya bergincu saja tapi bergaram. Kalau kata Bung Hatta itu jangan jadi pemimpin Gincu tapi pemimpin Garam yang memberi rasa dan memberi banyak manfaat bagi masyarakat, ini keterlaluan ini memang Ridwan Kamil,” geramnya.

Masih kata ia, memang mulai dari rel sampai ke tempat pembuangan sampah itu parah rusaknya. Kalau kemudian musim hujan ini jadi seperti kubangan kerbau itu wajar.

“Kenapa demikian, karena memang Ridwan Kamil itu kan pemimpin Gincu, yang dia fikirkan bagaimana tampak depannya itu indah, gincu kan begitu, sementara belakangnya itu karut marut mangkrak. Kalau kemudian jalan Rajamandala-Cipeundeuy mangkrak itu tidak aneh, sebagai gubernur pun banyak bangunan-bangunan mangkrak,” tambahnya menerangkan.

Lebih lanjut Mansurya menuding jika Gubernur Jawa Barat tersebut itu tidak pernah berfikir bagaimana rakyat Jawa Barat menjadi maju.

“Ridwan Kamil itu tidak pernah berfikir bagaimana rakyat Jawa Barat menjadi maju, yang dia fikirkan adalah bagaimana dia tenar, dia bisa dengan sosial media seakan-akan pemimpin yang bijak dan luar biasa sehingga berharap bisa nyalon presiden, gitu,” ujarnya.

Kalau di undang, Mansurya akan turut serta bersama masyarakat untuk menutup jalan. Hal tersebut menurutnya merupakan akibat dari rusaknya akses jalan tersebut.

“Saya turut serta bersama masyarakat untuk menutup jalan itu, kan ada sebab akibat, kenapa ada aksi, kenapa terjadi reaksi karena aksi. Kalau jalan bagus dipelihara dengan bagus kan rakyatnya tidak mungkin menutup jalan, kemudian urusan sampahnya pun dikelola dengan bagus, itu kan urusan sampah saja tidak dikelola dengan bagus masih mencemari. Ini kita jangan ngobrol ngomongin sampahnya ya kita ngomongin truk pengangkut sampahnya itu, saya termasuk yang akan turun disitu kalau saya di undang masyarakat supaya ada perhatian dari pemerintah,” paparnya.

Mansurya merasa jika masyarakat sudah menutup akses jalan Rajamandala-Cipeundey baru diperhatikan pemerintah sangatlah mengerikan.

“Mengerikan sekali ketika masyarakat menutup akses jalan baru diperhatikan, kan gak harus begitu pemimpin itu, di Sunda kan ada kalimat keudah Surti, pemimpin itu sudah bisa merasakan masyarakat bahwa jalan Rajamandala-Cipeundeuy akses ke TPAS kepentingan 4 Kabupaten/kota, hubungannya dengan rakyat banyak, sediakan dong disitu uang yang cukup, hanya saya kira daerah itu harus diprioritaskan,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia meminta Ridwan Kamil untuk berhenti melakukan pencitraan yang membuat seakan-akan luar biasa.

“Ya berhentilah Ridwan Kamil dari pencitraan seakan-akan dia luar bisa, berhentilah dari perilaku-perilaku seperti itu, berhentilah jadi pemimpin gincu, jadilah pemimpin garam, ini yang didepan mata hanya 30 km dari pusat pemerintahan Jawa Barat, dari Gedung Sate ke Cipeundeuy itu 30 km, itu gak dia urus, kan keterlaluan,” tegasnya.

Kalau masyarakat nanti memunculkan berapa banyak jalan yang rusak tentu luar biasa, akan muncul itu dimana-mana, paling tidak kan ada prioritas.

“Jadi mulai lah PUPR itu konsentrasi kepada yang lebih konkrit, bubarkan itu TAP itu Tim Asistensi Percepatan Gubernur, percepatan pembangunan segala macamnya itu, bubarkan itu, mending duitnya berikan untuk rakyat, untuk pembangunan jalan, saya kira itu, jadi berhenti dari segala macam pencitraan yang semu, yang gincu, lebih bagus dia konsentrasi memikirian rakyat Jawa Barat,” pintanya.

Lebih lanjut sebagai politisi Partai Amanat Nasional, dirinya akan mendesak ketua PAN Jawa Barat untuk mengkritisi dan memberikan solusi.

“Saya akan mendesak ketua PAN Jawa Barat, nanti saya sampaikan kepada ketua PAN Jawa Barat, kepada fraksi agar mengkritisi hal-hal seperti ini, selain mengkritisi memberikan solusi dan turut serta mendorong agar anggaran di PUPR,” terang ia.

“Walaupun PAN gak punya wakil, gak punya dewan di Jabar 3, yang ada itu PDI Perjuangan, PKS, Golkar dan Gerindra itu yang ada, tapi walaupun demikian karena ini urusannya Jawa Barat tidak harus berfikir Dapil kita dorong supaya Partai Amanat Nasional itu lebih memprioritaskan Bandung Barat karena itu berurusan dengan Sampah di 4 Kabupaten Kota,” tandasnya.

(KAMIL)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed