oleh

Meningkatkan Minat Regenerasi Petani Melalui Program Barudak Tatani di Desa Jelegong Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung

BANDUNG, KAPERNEWS.COM – Pertanian merupakan salah satu sektor yang memiliki peranan sangat besar untuk keberlangsungan hidup masyarakat Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 38,23 juta orang tenaga kerja atau sekitar 29,76% bekerja di sektor pertanian.

Mengetahui hal ini, sangat disayangkan jika luas lahan pertanian indonesia terus mengalami penurunan dari tahun 2013-2015. Pada tahun 2013 luas lahan sawah mencapai 8.128.499 ha dan tahun 2015 tersisa 8.087.393 ha (BPS, 2022).

Desa Jelegong pun tidak terlepas dari permasalahan ini, menurut Pak Ahmad Sofari selaku kepala desa, sebanyak 90% lahan persawahan yang ada di desa ini sudah dimiliki oleh Perseroan Terbatas (PT), hingga hanya menunggu waktu untuk lahan persawahan ini dialih fungsikan menjadi lahan non persawahan.

Melalui dukungan dari perangkat Desa Jelegong, mahasiswa KKN-T 2022 IPB University menginisiasi sebuah gerakan bernama Barudak Tatani. Program ini mengajak anak-anak madrasah yang berada di Desa Jelegong sebanyak 18 orang dengan rentang usia 5 sampai 11 tahun untuk bercocok tanam di lahan yang telah disediakan oleh pihak desa.

Pelaksanaan program Barudak Tatani dilaksanakan di pagi hari pada Jumat, 1 Juli 2022 yang didampingi oleh seorang guru madrasah dan sekdes sebagai perwakilan Desa Jelegong. Kegiatan diawali dengan edukasi tentang penanaman dan perawatan tanaman, praktek menanam sawi, dan makan bersama, selain itu dikenalkan juga tepuk hak anak dan lagu 10 hak anak, lalu ditutup dengan games edukasi berhadiah.

Program ini mendapatkan respon yang sangat baik dari pihak desa, dan antusias yang tinggi dari anak-anak madrasah, selain itu di lain kesempatan dalam acara Lokakarya 1 yang dilaksanakan di Kantor Kecamatan Kutawaringin pada Kamis, 7 Juli 2022 perwakilan dari PKK, Nurlela menyampaikan responnya terkait program tersebut, ia menyampaikan bahwa dengan adanya program ini membuat anak-anak dapat teralihkan dari gadget dan membuat anak-anak menjadi lebih tertarik di bidang pertanian.

Nurlela juga berharap kelak anak-anak bisa mengembangkan bakat dan minat di bidang pertanian, dari segi pendidikan maupun karier. Program ini diharapkan dapat terus berlangsung sampai masa panen dan penanaman kembali, dan diharapkan juga dengan adanya program ini dapat membantu generasi muda dalam mengembangkan dan memajukan Indonesia di sektor pertanian. (*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed