oleh

JA Soebagiyo Sesalkan Situs Sejarah Cicurug Terabaikan

SUKABUMI, KAPERNEWS.COM – JA Soebagiyo, tokoh masyarakat Cicurug menyesalkan Pendopo Cicurug salah satu Situs Sejarah kian terabaikan. Akibatnya nilai sejarah dan kharismatik bangunan pudar.

JA Soebagiyo (68) menuturkan Pendopo yang dibangun pemerintah Hindia Belanda terdapat di Cicurug, Cibadak, Cisaat, Jampang Tengah dan Pelabuhanratu. Dari lima pendopo hanya pendopo Cicurug yang hingga kini tetap dipertahankan keberadaannya.

Lebih jauh dikatakan JA Soebagiyo Pendopo Cicurug dibangun pemerintah Hindia Belanda tahun 1918 dengan menempatkan Tuan Khan, Tuan Ben, Tuan Han dan Tuan Kaslen. Mereka bertugas mewakili Pemerintah Hindia Belanda untuk mengawasi Wilayah Sukabumi dan Cianjur. Kala itu Pendopo Cicurug begitu terawat dan kharismatik hingga tidak satupun warga negara Indonesia berani masuk. Setelah Pemerintah Hindia Belanda kalah dari Tentara Jepang kondisi Pendopo Cicurug tetap dijaga keindahan dan kebersihannya.

“Saya ingat betul disini hanya ada bangunan Pendopo dengan tempat tidur para pembantu Belanda dan dapur. Bagian depannya adalah taman dengan pohon beringin.” Kata JA Soebagiyo

Antara tahun 1970 hingga 1980 pemerintah merenovasi pendopo tersebut. Beruntung hanya genteng sirap yang diganti dengan genteng plentong sementara bagian lainnya tetap asli. Hanya saja hingga kini kondisinya kian memprihatinkan, paparnya.

“Kalau saja Pendopo Cicurug dijadikan rumah singgah Bupati, saya yakin nilai sejarah situs ini tetap terjaga.” Kata JA Soebagiyo

Menyinggung kondisi Pendopo
Cicurug sekarang ini, JA Soebagiyo menyesalkan belum ada tindakan serius pemerintah, apalagi pendopo ini kerap dijadikan gudang, kantor lembaga dan parkir motor kian menambah kumuh bangunan situs bersejarah. Dia meminta pemerintah mengembalikan fungsi Pendopo Cicurug satu-satunya situs yang tersisa di Kabupaten Sukabumi sebagai rumah singgah Bupati.

“Kalau menjadi rumah singgah Bupati saya yakin situs sejarah tetap terjaga kelestariannya.” Pungkas JA Soebagiyo.

Reporter : Wahid/Yanto

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed