oleh

Kronis, Pungli di Garut Tak Tersentuh Hukum!!?, Ini Kisah Nyata Warga Limbangan….

Pelayanan Publik Yg Masih Saja Di Akali Untuk Pungli Oleh Oknum Pemerintahaan

GARUT, KAPERNEWS.COM – Pungutan liar atau sering disebut Pungli kian menjadi penyakit kronis. Meskipun sudah dibentuk tim satuan saberpungli, di Kabupaten Garut tidak berfungsi, diduga hanya waktu tertentu dan tujuan tertentu dilaksanakan, seperti tahun 2017, dana saberpungli seolah dimakan siluman oleh pengeloladana yaitu Inspektorat.

Dalam sebuah grup whatsaap, warga kecamatan BL. Limbangan menceritakan sebuah pelayanan perpanjangan pajak masih saja diakali pungli oleh oknum pemerintah.

Berikut kutipan cerita yang diterima kapernews.com

Pada hari minggu istriku mengingatkan aku, Aa besok senin pajak motor kita habis, kataku oh… Ia besok Aa bayar. keesokan harinya aku berangkatlah lah ke tempat pembayaran pajak yg berada didekat alun-alun limbangan sekitar jam 10 pagi, setibanya didepan kantor banyak orang yg lagi nunggu antrian dan akupun langsung masuk kekantor dan didalam kantorpun penuh dengan orang-orang yg lagi menunggu panggilan dan dah pasti tempat dudukpun tak ada yg kosong.

“Ini adalah pemandangan yg sudah biasa dinegri kita, pemandangan yg mengesalkan, didepan pintu kantor ada satpam yg berdiri akupun menghampirinya dan bertanya, pak aku mau bayar pajak motor atas nama istri aku dan apa aja yg harus disiapkan, dan satpampun menjawab, oh…ia pak pertama bapa harus bawa ktp elektronik asli dan potokofi 2 lembar, terus sama stnk potokofi 2 lembar,” ceritanya.

Lima bulan KTP tidak jadi-jadi, Lembaran Suket tidak berlaku?

Gini pak karna ktp elektronik istriku masih proses dan sudah hampir 5 bulan ga kelar-kelar, akupun hanya membawa lembaran ini dari kecamatan, dan satpampun menjawab oh.. “Pak kalau gini disini ga bakalan diproses karna disini yg menjadi syarat pembayaran pajak harus asli ktp elektronik jadi bapak harus langsung kegarut kepusat, oh.. Gitu pak terimakasih,” dan aku pun pamit sama satpam dan tanpa pikir panjang akupun meluncur kegarut.

Setibanya didepan tempat pajak digarut aku dikasih karcis parkiran kendaraan akupun langsung masuk untuk memarkirkan motor, lalu masuk pas ku tengok kedalam ada beberapa orang-orang yg duduk ditempat tunggu antrian, akupun bertanya pada bapak-bapak, pak mu bayar pajak apa? Motor pak, sama pak aku juga mau bayar motor, ya kebetulan petugasnya lagi pada istirahat ntar dimulai jam satu oh… Gitu pak, akupun nengok jam 12.30 karna kesal akupun menyiapkan untuk mempotokofi yg diberi tau oleh satpam yang dilimbangan.

kebetulan dibelakang kantor ada tempat potokofi sebelah kantin akupun mempotokofinya, a bikin dua lembar-dua lembar, si tukang fotokopipun langsung menyaut siap.. Sambil bertanya sama aku, pak bayar pajak motor? Ya pajak motor jawabku, si tukang fotokopipun bilang pak kok yg dibawa lembaran ktp sementaranya kok fotokopian, akupun kaget pas kulihat ternyata benar, duh karna tadi tidak teliti dirumah, memang kalau potokofian g bisa A ya? Tanyaku ketukang potokofi, ya jelas ga bisa lah.. Harus yang asli jawab si tukang potokofi.

“Sesat kemudian si tukang fotokofi bisik-bisik kepadaku tenang pak klu ga bisa saya siap ngurusin biasa nembak hehe… Akupun mengerutkan dahi oh… Gitu pak, akupun bayar potokopi jadi berapa A tiga ribu akupun langsung bayar,”

Setelah itu akupun duduk dikursi kantin sambil memesan kopi karna jam baru menunjukan 12.45 masih ada waktu 15 menit lagi, tibalah jam 1 akupun langsung masuk kantor dan ikut menyimpan berkas diantrian, akupun duduk dikursi antrian menunggu panggilan, sambil memperhatikan panggilan nama-nama yg dipanggil dan sudah beberapa banyak panggilan bahkan ada yg nomor dibelakang akupun sudah dipanggil dalam hatiku, oh.. Mungkin karna prosedurku karna tidak dilengkapi yg asli maka akupun sabar menunggu, tidak lama panggilanpun tertuju sama aku dengan suara terpisah akupun menghampirinya ya pak,

“Petugas polisi yg diluar loket bilang pak ini tidak disertai lembaran yg asli jd tidak bisa diproses, oh… Gitu pak, aku tadi lupa tidak teliti dirumah jadi gimana pak? kalou aku balik lagi ke limbangan untuk mengambil yg aslinya ga bakalan keburu waktunya pak, sementara perjalanan limbangan garut kalou bulak balik bisa menghabiskan waktu 2 jam sementara jam kantor tutupnya jam 4, sekarang kan jam 3 pak jadi tidak memungkinkan untuk balik lagi kelimbangan, sedangkan jatuh tempo bayar pajak hari ini habisnya, pak polisipun menjawab dah.. Gini aja gimana kalou bapak berani ga bayar 400 rb baru akan saya proses, disini aku baru naik darah nada bicaraku mulai agak lantang pak kami ini sebagai warga indonesia yang baik patuh terhadap aturan kenapa bapak bisa bilang begitu? Aku heran dengan bapak polisi ini, kalau aturan dipermainkan oleh penegak hukum apa jadinya bangsa

 

Tulisan ini adalah “Suara Kita”, cerita yang dialami warga Kecamatan BL. Limbangan yang mempertanyakan aturan bisa dipermainkan oleh penegak hukum

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed