GARUT, KAPERNEWS.COM – Berawal dari kedatangan BPD, LPM dan beberapa masyarakat ke Inspektorat Kabupaten Garut, Desa Pasirwaru Kecamatan BL. Limbangan kini menjadi sorotan publik, pasalnya warga yang datang ke Inspektorat membeberkan indikasi dugaan korupsi dan kegiatan fiktip didesanya.
Ditemui di kantornya, Yoni Nugraha enggan memberikan tanggapan terkait pmberitaan yang sebelumnya muncul dan menolak untuk wawancara, rabu (5/3/19).
Sementara, dalam perbincangan di ruang kerjanya, Kepala Desa Pasirwaru, Yoni menyebut-nyebut nama Pjs terdahulu dari Kecamatan BL. Limbangan yang mengisi kekosongan di Desa ini, Pjs. Agus Toto meninggalkan tunggakan hingga ratusan juta.
“Ketika saya menjabat kepala Desa dan sesudah dilakukan opname oleh pihak Kecamatan, ternyata ada selisih anggaran sekitar seratus juta yang tidak jelas peruntukannya, terpaksa saya harus menutup hutang tersebut dari anggaran 2017-2018 dan pak Camat pun mengetahuiya,” kata Yoni yang enggan direkam dalam dialog di ruang kerjanya.
Lanjut Yoni, hutang itu diketahui juga oleh pak Camat, dan tidak jelas peruntukannya untuk apa, selain itu pak Camat baru tahu setelah opname.
Saat disinggung apakah benar tentang apa yang disampaikan warganya saat di Inspektorat perihal adanya uang setoran kepada Apdesi sebesar Rp. 10 juta?, Yoni menjelaskan itu hal biasa dalam organisasi.
“Menyangkut setoran ke Apdesi Rp. 10 juta, itu hal wajar dalam organisasi, ya untuk keperluan oprasional, rapat kegiatan dan lain-lain. Insyaalloh semuanya akan saya ganti uang yang sudah terpakai,” ucap Yoni yang saat ini menjabat Kepala Desa Pasirwaru Kecamatan Balubur Limbangan, Garut.
Hingga berita ini diturunkan, Apdesi, Camat Limbangan dan Agus Toto belum bisa dihubungi.
Laporan : Bakti
Komentar