oleh

UPT Puskesmas Rajamandala Targetkan Vaksinasi Dosis Kedua 702 Pelayan Publik Rampung di Akhir Bulan

KBB, KAPERNEWS – Setelah sebelumnya vaksinasi dosis kedua diberikan kepada puluhan pelayan publik Kecamatan Cipatat dan Desa Ciptaharja, kali ini Puskesmas Rajamandala melakukan vaksinasi tersebut pada pelayan publik Desa Rajamandala Kulon, Kamis (25/03).

Vaksinasi kedua tersebut rencananya bakal diberikan kepada pelayan publik yang sebelumnya mendapat vaksinasi dosis pertama yakni sebanyak 702 orang.

Kepala UPT Puskesmas Rajamandala dr. Veny kepada kapernews.com mengatakan, untuk tahap kedua ini yang sudah di ulang itu dari pemerintah Kecamatan Cipatat, Desa Ciptaharja, dan Desa Rajamandala Kulon dan sama ada yang tertunda dari Setda karena memang ada tugas.

“Mereka kan ada tugas rapat di wilayah ditunda 4 hari jadi ikut ke kita itu saja, kalau di wilayah Kecamatan Cipatat, baru pelayan publik di Kecamatan Cipatat, Desa Ciptaharja dan Desa Rajamandala Kulon, untuk besok rencananya di Desa Mandalawangi dan Mandalasari, setelah itu di Indonesai Power di akhir bulan Maret,” ungkapnya.

Sementara untuk para guru, sambung ia, memang termasuk sasaran pelayan publik namun karena di sekolah tidak ada pelayanan di sekolah sehingga ditunda dulu.

“Sebetulnya guru itu termasuk sasaran pelayan publik, dikarenakan di kita di wilayah Puskesmas Rajamandala itu ada sasaran yang duluan lebih kita utamakan, kan kalau guru itu karena tidak ada pelayanan di sekolah sehingga kita tunda. Karena vaksin itu di Dinas Kesehatan pertanggal 24 kemarin baru datang lagi yang baru jadi kemarin vaksin itu kosong di KBB itu, jadi kita memprioritaskan vaksin itu biar sama,” jelasnya.

Lebih lanjut dr. Veny menuturkan, penyuntikan tahap 1 dan 2 itu vaksin harus sama jenisnya. Puskesmas Rajamandala punya stok, namun stok yang ada di Puskesmas itu untuk sasaran tahap 2 yang 702 orang, berdasarkan sasaran dosis pertama yang 702 orang pelayanan publik di Kecamatan Cipatat.

“Itu kita sudah punya stok di Puskesmas Rajamandala untuk disuntikan lagi tahap 2, jadi setelah tahap 2 yang 702 itu kosong. Sementara kemarin baru datang lagi untuk 1.000 orang di KBB untuk dua dosis nah itu akan dibagi satu KBB lagi jadi guru atau jamaah haji ataupun lansia akan di vaksin tahap 1 dengan vaksin yang baru datang,” ujarnya di sela vaksinasi dosis kedua di aula kantor Desa Rajamandala Kulon.

Perihal kabar yang menyebutkan dosis pada vaksinasi kedua ditambah dosisnya, dr. Veny membantah hak tersbut, dirinya menegaskan tidak ada penambahan dosis, bahkan ukuran jarum dan vaksin yang digunakan masih sama.

“Tidak di tambah masih sama 0,5, penyuntikannya masih dengan ukuran jarum yang sama dengan vaksin yang tahap pertama, dan vaksin yang digunakan masih Sinovac,” tegasnya.

Mengenai efek samping, dr. Veny mengatakan jika efek samping kebanyakan termasuk efek samping ringan seperti pegal ditempat penyuntikan, ngantuk, lapar sama mual. Tapi tidak ada efek samping yang berat.

“Alhamdulillah vaksinasi covid-19 ini untuk pelayan publik berjalan dengan lancar, berjalan dengan selamat, pelayan publik tidak ada yang memiliki efek samping yang berat,” tuturnya.

Lebih jauh dr. Veny berharap agar masyarakat umum, termasuk guru, lansia, untuk ikut serta dalam vaksinasi covid-19.

“Tapi setelah di vaksin itu tetap harus menjaga 5M nya karena setelah 14 hari vaksin yang kedua antobodi itu baru akan terbentuk secara maksimal dan itu juga bertahannya menurut literasi yang saya baca itu masih berkisar 6 bulan,” terangnya.

Apabila masyarakat menunda vaksinasi sesuai yang dijadwalkan menurut ia, akan mempersulit diri sendiri.

“Misalnya sudah dijadwalkan di hari ini tapi yang bersangkutan nanti saja lah lihat dulu yang lain nah itu akan malah menjadi menunda dia sendiri, nanti belum tentu kapan jadwalnya kan susah. Kecuali untuk ulangan yang tahap dua masih bisa di toleransi sampai dengan 28 hari penundaan seperti yang lansia,” imbuhnya.

“Bagi yang sudah di vaksin agar tidak mengumbar identitas kartu vaksin di upload di media sosial karena itu mengandung data pribadi yang rentan disalahgunakan oleh orang-orang yang gak bertanggung jawab. Kalau mau di upload di media sosial identitasnya di blurkan karena ada no KTP, no HP,” tandasnya menambahkan.

(KN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed