oleh

Tingkatkan Kapasitas, Ratusan Kader Posyandu se-Kecamatan Cipatat Ikut Bimtek

KBB, KAPERNEWS – Ratusan kader Posyandu yang berasal dari 12 Desa di Kecamatan Cipatat mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diadakan Seksi PMD (Pemberdayaan Masyarakat Desa) Kecamatan Cipatat, di GOR Kandaga, Rabu (15/12).

Acara Bimtek tersebut dibuka langsung Ketua Pokjanal Cipatat Herry Heryana dan diisi dengan berbagai materi dari 5 orang Narasumber, dihadiri para kepala desa se-Kecamatan Cipatat.

Narasumber tersebut diantaranya Praktisi ahli bidang pemberdayaan dengan materi Posyandu Sahabat Masyarakat, TP PKK KBB dengan materi pengembangan inovasi Dalam meningkatkan stara Posyandu, Disdukcapil KBB dengan materi Optimalisasi pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil melalui aplikasi Sidilan dan Jebil Darling, Dinas Kesehatan KBB dengan materi Orientasi pengukuran Antropometri balita dan interpretasi hasil pengukuran, Polres Cimahi yang diwakili Kapolsek Cipatat dengan materi antisipasi bahaya pinjaman Online Ilegal dan rentenir.

Ketua Pokjanal Cipatat Herry Heryana kepada kapernews.com saat ditemui usai acara mengungkapkan, Kegiatan hari ini melaksanakan apa yang menjadi program kerja Kepala Desa di seluruh wilayah Kecamatan Cipatat.

“Saya mengucapkan terima kasih bahwa kegiatan hari ini dapat dilaksanakan dengan baik,” ujarnya.

Kemudian, sambung Herry, hari ini adalah peningkatan kapasitas kader Posyandu terdiri dari 12 desa ada ketua dan sekretaris yang hadir dari setiap Posyandu.

“Saya sampaikan tadi bahwa kader Posyandu menjadi Garda paling depan terhadap turut serta menurunkan AKI (Angka Kematian Ibu). Jadi apa yang menjadi permasalahan Angka Kematian Ibu kader-kader Posyandu dapat turut serta mensosialisasikan kepada ibu hamil karena Cipatat termasuk yang tertinggi, mudah-mudahan dengan kegiatan pada hari ini dapat mensosialisasikan kepada kader-kader Posyandu,” jelasnya.

Kemudian, masih kata Herry, program kegiatan Dinas Kesehatan juga kemarin diluncurkan gelang merah sebagai tanda mereka yang hamil masuk kategori Resti (Resiko Tinggi).

“Kemarin launching oleh pak Plt Bupati Bandung Barat bahwasanya mereka yang memakai gelang merah mereka yang beresiko tinggi kehamilannya, itu bisa karena faktor usia, bisa karena kehamilannya terlalu dekat, kemudian melahirkannya lebih dari 4, kemudian karena hal-hal lain seperti penyakit bawaan dan lain sebagainya,” terangnya.

“Saya juga sampaikan pada para kepala desa bahwa mereka yang bergelang merah ini yang dikategorikan Resti ini agar mendapatkan prioritas dalam pelayanan publik. Kami sendiri mengenai pelayanan KTP, KK, kemudian di desa juga pembagian BLT misalnya atau kegiatan-kegiatan apapun agar mereka yang bergelang merah ini atau ibu hamil itu agar mendapatkan prioritas. Kita menggunakan diskresi lah untuk kemanusiaan dan ini memang juga saya yakin sudah berjalan di desa bahwa mereka-mereka yang hamil, menyusui, atau yang bergelang merah ini agar diprioritaskan dalam pelayanan publik,” papar pria yang kini menjabat sebagai Plt. Camat Cipatat tersebut.

Terpisah, Rukman Heriana Praktisi Posyandu mengatakan, Posyandu di wilayah Kabupaten Bandung Barat sudah di atas rata-rata Jawa Barat.

“Sekarang Posyandu itu diganti Taglinenya itu dengan namanya rebrending, rebrending itu dulu Dari Masyarakat Oleh Masyarakat Untuk Masyarakat tapi ternyata susah tercapai nah sekarang diganti dengan Posyandu Sahabat Masyarakat,” ungkapnya.

Jadi, menurut Rukmana, yang tidak berhasil di Posyandu itu adalah penggerakan masyarakat, jadi yang bekerja itu kader saja dengan sistem sebulan sekali. Nah ini kurang efektif sehingga sasaran-sasaran tidak terpantau.

“Posyandu yang dulu kita kenal untuk meningkatkan gizi masyarakat, ternyata gizi masyarakat tidak tercapai, stunting malah semakin banyak. Karena apa, karena baik dana, tenaga, metoda, di Posyandu perlu ditingkatkan oleh karena itu trus tatar lagi, sekarang kan Posyandu itu yang penting bagaimana masyarakat yang tidak ke posyandu menjadi ke Posyandu. Masyarakat di luar sasaran adalah masyarakat pendukung jadi orang-orang yang hartawan, orang-orang yang ilmuwan, itu harus mendukung Posyandu,” paparnya.

Lebih lanjut dirinya menerangkan kenapa menyebut Ustad, karena dirinya berkeyakinan dimana ada anak cerdas berarti anak soleh.

“Tadi saya sebut ustad itu harus mengemukakan Posyandu karena Posyandu itu adalah sarana ibadah, sarana untuk meningkatkan kecerdasan anak, dimana anak sudah cerdas berarti soleh, tidak mungkin anak soleh itu sebelum cerdas,” ujarnya.

masih kata Rukmana, pihak Pemerintah sekarang harus mensosialisasikan Posyandu supaya masyarakat faham, karena masyarakat tidak membantu itu karena tidak faham.

Dirinya pun bercerita, dimana banyak daerah-daerah yang dikunjungi misalnya rumah makan, dibelakangnya ada Posyandu, rumah makan itu laku sekali, tapi dibelakangnya ada anak yang kurang gizi.

“Kenapa tidak sebulan sekali misalnya minimal untuk 5 anak dengan goreng ayam itu kepedulian, misalnya bandar singkong yang ton-tonan tiap bulannya kenapa 10 kilo membantu ke Posyandu sehingga Posyandu itu lebih leluasa dalam mengelola anak,” keluhnya.

Seperti di wilayah lembang dan Cisarua, di Lembang itu di Cisarua sebagai bentuk dukungan terhadap Posyandu ada yang disebut Pomisu (Pojok Minum Susu).

“Darimana susunya dari para peternak sapi nyumbang ke Posyandu, ada Ayodong (Ayo Naik Odong-odong) jadi maksudnya apa supaya anak balita dengan ibunya itu mau ke Posyandu karena sederhana, hanya sekedar naik odong-odong dari rumah ke Posyandu,” terangnya mencontohkan.

“Tapi sekarang ada anak balita 70 yang datang ke Posyandu paling 20 atau 15 ini yang celaka, yang lain tidak terbina,” imbuhnya.

Sementara itu, Ahyar Sugilar selakuKetua Panitia acara menambahkan, Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat, dimana masyarakat dapat sekaligus memperoleh pelayanan KB dan kesehatan. Selain itu, Posyandu merupakan pusat kegiatan masyarakat, dimana masyarakat dapat sekaligus pelayanan Profesional oleh petugas sektor, serta non-profesional (oleh kader) dan diselenggarakan atas usaha masyarakat sendiri.

“Posyandu dapat dikembangkan dari pos pengembangan Balita Pos Imunisasi, Pos KB, Pos Kesehatan. Pelayanan yang diberikan Posyandu meliputi KB, KIA, Gizi Imunisasi dan penanggulangan diare serta kegiatan sektor lain,” tandasnya.

(KAMIL)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed