oleh

Sharing Bersama KTD, Unit Teknis Litbang Katar KBB : Saya Menginginkan Katar yang Ngesi Tur Masagi

KBB, KAPERNEWS – Menginjak awal Tahun 2022, Unit Teknis Litbang Karang Taruna (Katar) Kabupaten Bandung Barat menggelar acara Sharing bersama KTD (Karang Taruna Desa) Cipada Kecamatan Cisarua dan KTD Laksanamekar Kecamatan Padalarang di Kantor Sekretariat Katar KBB, Minggu (23/01).

Dalam sharing yang membahas pengembangan SDM tentang keorganisasian dan kelembagaan Katar ini juga hadir Katar Giriharja Desa Ciptaharja sebagai juara nasional Katar berprestasi Tahun 2019 dan Unit Teknis G-Pay (Gerakan Peduli Anak Yatim) dari Katar Tunas Bhakti Desa Nyalindung.

Junjun Rohadi Ketua Unit Teknis Litbang Katar KBB saat ditemui kapernews.com usai acara mengungkapkan, Program ini adalah salah satu dari Katar Kabupaten Bandung Barat terutama di Unit Teknis Litbang Katar KBB.

Junjun Rohadi Ketua Unit Teknis Litbang Karang Taruna Kabupaten Bandung Barat.

“Jadi Program ini sebenarnya adalah sharing tentang bagaimana kita melakukan organisasi Kelembagaan itu dengan baik dan benar, termasuk didalamnya juga kita belajar tentang regulasi aturan-aturan hukum Katar, trus bagaimana pengadministrasian Katar, bagaimana cara membuat program kerja sehinga Katar itu benar-benar sesuai dengan rool, sesuai dengan aturan Permensos No.25 Tahun 2019,” terangnya.

Kebetulan, sambung Junjun, barusan juga hadir para pengurus Katar Desa Cipada Kecamatan Cisarua, ada Katar Desa Laksanamekar Kecamatan Padalarang, kita juga ngundang teman-teman yang bisa sharing dari Katar Desa Ciptaharja, kita juga mengundang teman-teman dari pengurus Gerakan Peduli Anak Yatim.

“Kenapa saya mengundang pengurus Gerakan Peduli Anak Yatim karena mereka memiliki kegiatan yang sama sekali tidak mempunyai anggaran tapi bisa melakukan kegiatan sosial tersebut,” ujarnya.

Dengan harapan, masih kata Junjun, program ini benar-benar Katar bisa mengetahui dan menjalankan organisasi dengan aturannya, kedua program ini adalah ajang silaturahmi, tukar pikiran, barangkali ada program Katar desa ini dilakukan oleh Katar desa lain.

“Jadi mudah-mudahan dengan kegiatan ini semua Karang Taruna desa yang ada di Kabupaten Bandung Barat bisa memberikan kontribusi dan keberadaan Karang Taruna ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” harapnya.

Lebih lanjut dirinya berencana, jika kedepan program sharing tersebut akan di agendakan 1 bulan sekali agendanya sharing bersama Karang Taruna desa yang lain.

“Nah hari ini kan cuma 4 Karang Taruna Desa, kedepan kita akan mengadakan lagi misalkan membedah AD dan ART terbaru Karang Taruna, atau misalkan membedah tentang Permensos No.25 Tahun 2019, atau mungkin nanti kita bisa membedah tentang program kerja Karang Taruna itu seperti apa, insya alloh mudah-mudahan kita bisa melaksanakan kegiatan ini minimal di 1 bulan sekali kalau tidak di 3 bulan sekali, tapi saya usahakan di 1 bulan sekali karena saya melihat Karang Taruna yang ada di desa perlu terus-terusan kita berikan bimbingan agar mereka bisa menjalankan organisasi ini sesuai dengan aturan yang ada di Permensos,” paparnya.

Sementara untuk kegiatan yang tadi dilaksanakan, menurut Junjun lebih kepada sharing season bagaiamana Katar itu bisa membuat program kemasyarakatan terkait pengelolan peduli anak yatim.

“Jadi program ini tidak mempunyai modal cuma hanya keinginan saja dari teman-teman Karang Taruna Desa bagaimana caranya mereka mengumpulkan siapa saja anak yatim yang ada di desa, trus bagaimana cara mereka mencari donatur dan itu sama sekali hanya dibutuhkan kemauan yang besar dari Karang Taruna itu sendiri,” jelasnya.

“Selanjutnya kedepan kita insya alloh mudah-mudahan ini continue dan mudah-mudahan juga kedepan bisa difasilitasi oleh pengurus Karang Taruna Kabupaten sendiri, kegiatan ini pure kita swadaya, pada intinya kita ingin kegiatan ini jadi wadah silaturahmi, berbagi, dan perduli terhadap Anak Yatim,” tambah Junjun.

Lebih jauh Junjun mengatakan permasalahan yang ada saat ini di teman-teman belum faham sejauh mana organisasi Karang Taruna ini, mereka tidak faham, ada AD ART, trus yang kedua ternyata sekarang itu ada aturan kalau Katar desa tidak aktif dalam satu tahun itu boleh dilakukan reshuflle kepengurusan.

“Artinya ini adalah tugas kita unruk menyampaikan kepada teman-teman di Katar Desa bahwa Permensos, Regulasi, dan administrasi kesekretariatan ini harus nyampe ke mereka. Banyak diantaran teman-teman Katar Desa yang belum faham, sehingga banyak ketimpangan di desa terjadi di Katar, makanya sharing yang kita lakukan ini, teman-teman yang ada di Katar Desa mereka bisa sedikit-sedikit faham tentang menjalan organisasi yang benar itu seperti apa,” harapnya.

Junjun berpendapat jika Karang Taruna Desa itu semuanya hebat, semuanya keren, tapi yang lebih keren yang lebih hebat dan menjadi juara itu adalah Karang Taruna yang selalu terus belajar dan belajar.

“Ilmu kita hanya sebagian saja, tapi ketika kita belajar saya yakin teman-teman akan banyak pengalaman, dan pengalaman itu teman-teman akan jadi juara sesuai dengan tagline kita Karang Taruna Juara Lahir Bathin dan saya menginginkan bahwa Katar itu adalah Karang Taruna yang Ngesi Tur Masagi artinya kita bisa berbicara tentang Katar karena kita tahu didalamnya seperti apa, regulasinya seperti apa, aturannya seperti apa,” pungkasnya.

(KAMIL)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed