oleh

Duduki Peringkat Kedua Kasus Covid-19 di KBB, Camat Padalarang Himbau Warga Ketatkan Prokes

KBB, KAPERNEWS – Padalarang menjadi kecamatan dengan kasus positif Covid-19 tertinggi kedua di Kabupaten Bandung Barat dengan 24 kasus setelah Kecamatan Parongpong yang menempati peringkat pertama dengan 28 kasus, sementara untuk peringkat ketiga ditempati wilayah Ngamprah dengan 21 Kasus.

Hal tersebut diungkapkan Camat Padalarang Dudi Supriyadi berdasarkan informasi yang didapatnya dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat.

“Saat ini untuk wilayah Kecamatan Padalarang sendiri ada 24 kasus sudah dinyatakan positif covid-19, itu sudah menjadi catatan kita. Kita ranking kedua, ranking pertama adalah parongpong dengan 28 kasus, padalarang 24 kasus, ngamprah 21 kasus, itu informasi dari Dinas Kesehatan,” ungkapnya kepada kapernews.com, Kamis (4/2).

Sambung Dudi, langkah-langkah kita mengetatkan masalah protokol kesehatan, kemudian pihaknya bersama seluruh Puskesmas di wilayah kecamatan padalarang melakukan tracking kelapangan.

“Seperti kemarin tracking di beberapa tempat, kita langsung tinjau ke lokasi, ternyata memang dominasinya adalah OTG, mereka rata-rata melakukan isolasi mandiri,” jelasnya.

Dudi bersyukur masyarakat saat ini sudah memahami covid-19 itu sendiri, jadi tidak begitu berpengaruh, artinya ya udah diam di rumah tidak ada tetangga ke kanan atau kekiri.

“Langkah upaya optimal kita dalam penanganan pandemi covid-19 ini adalah meningkatkan vaksinasi, Alhamdulillah di wilayah Kecamatan Padalarang ini sudah 95% untuk vaksinasi pertama, untuk vaksinasi kedua itu sekitar 85% lebih, kita sekarang itu lanjut ke vaksinasi booster, jadi semuanya beriringan,” ujarnya.

Sambung ia, pihaknya senantiasa melakukan langkah-langkah mengingatkan kembali, menghimbau kepada masyarakat supaya mengetatkan kembali protokol kesehatan, penggunaan masker, mencuci tangan, kemudian menjaga jarak dan lain sebagainya kita ingatkan kembali pada masyarakat.

“Ring-ring dibawah kita yang berkaitan dengan Covid-19 itu sendiri seperti puskesmas, para kepala desa, kemudian ketia RT, ketua RW kita ingatkan kembali, kita ajak kembali partner-partner kita supaya kembali mengetatkan protokol kesehatan,” imbuhnya.

“Alhamdulillah tadi juga saya berdiskusi dengan tenaga medis salah satu puskesmas, bahwa kenapa saat ini kondisinya adalah gejala ringan, karena mereka rata-rata sudah vaksin, sehingga dengan vaksin itu mungkin kekebalan tubuh kita sudah meningkat, artinya kalau belum di vaksin mungkin dampaknya akan berbeda,” pungkas Dudi menambahkan.

(KAMIL)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed