oleh

Kades Rajamandala Kulon Letakan Batu Pertama Pembangunan Irigasi P3A Tirta Mandiri

KBB, KAPERNEWS – Peletakan batu pertama yang dilakukan Alit Nurmansyah Kepala Desa Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat menandai pelaksanaan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Tirta Mandiri tengah berlangsung, Rabu (28/04).

Pantauan dilapangan puluhan warga setempat yang terlibat dalam proyek anggaran Rp 195 juta tersebut tampak berbagi tugas, dari mulai penggalian, pengangkatan bahan-bahan material dan lain sebagainya.

Ketua P3A Tirta Mandiri Mahmudin mengucapkam terima kasih kepada presiden republik Indonesia yang telah memberikan perhatian khusus pada petani melalui Kementerian PUPR.

“Terima kasih kepada bapak Jokowi yang memberikan satu perhatian khusus ke bidang pengairan saluran irigasi melalui kementerian PUPR,” ungkapnya.

Menurut Mahmudin, adanya program P3A tersebut tentunya bermanfaat dan dampak positif dari pembangunan ini sangat besar sekali.

“Yang tadinya hanya mengairi 40 hektar pesawahan, kemungkinan besar akan lebih dari 40 hektar setelah dibangunnya atau diperbaikinya saluran irigasi ini, ini manfaat yang sangat Siginifikan,” ujarnya.

“Kemudian, untuk petani sendiri kemungkinan besar akan berdampak pada hasil panen karena air akan selalu ada, mengalir, sehingga hasil panen ada peningkatan,” tambahnya.

Untuk daya serap tenaga kerja, sambung ia, karena sudah ada intruksi dari BPWS Citarum pada saat penandatangan itu harus menyerap tenaga kerja, terutama bagi pengangguran atau terkena PHK dampak covid-19.

“Di wilayah Citapen ini sebanyak 40 warga, bahkan lebih saya serap untuk pelaksanaan kegiatan ini, karena saya melihat kebutuhan mereka menjelang Idul Fitri di bulan Ramadhan ini sangat besar sekali, nah ini juga sangat berdampak besar untuk pemulihan ekonomi di Kampung Citapen,” jelasnya.

Sementara mengenai volum sendiri, dikatakan Mahmudin, untuk volume sendiri rencananya panjang 450 meter, tinggi sekitar 70 cm, lebar 30 cm atas, untuk bawah 35-40 cm.

“Namun untuk volume panjangnya bisa ada perubahan jika ketinggian ada penambahan. Dan untuk pengerjaan itu selama 77 hari,” tandasnya.

Terpisah, Kepala Desa Rajamandala Kulon, Alit Nurmansyah berharap dengan adanya program percepatan pengairan tata kelola air irigasi mudah-mudahan bisa bermanfaat khususnya bagi para petani di RW 18.

“Selain dapat dimanfaatkan nantinya oleh para petani, kedepannya mudah-mudahan juga para petani bisa merawat irigasi ini jangan sampai di bongkar dan bertahan lama,” singkatnya.

(KN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed