LEBAK, KAPERNEWS – Penasehat Umum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gapura Banten, Ade Irawan, mengaku dalam waktu dekat akan melakukan aksi unjuk rasa ke kantor Dinas Sosial Kabupaten Lebak
Aksi unjuk rasa dilakukan terkait Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Talagahiang, Kecamatan Cipanas dimana menurutnya harga yang dipasang oleh penyalur (E-Warung) terhadap komoditi BPNT di nilai terlalu tinggi.
“Menyikapi harga komoditi yang dinilai tinggi, kami akan melakukan aksi unjuk rasa di dinas terkait dan tidak menutup kemungkinan akan membuat laporan pengaduan kepada APH,” ungkap Ade kepada kapernews.com, Selasa (19/10) di alun-alun Rangkasbitung.
Tentunya, masih kata Ade, pihaknya sudah melakukan kajian sehingga dapat disimpulkan harga komoditi BPNT di E-WarungDesa Talagahiang dinilai tinggi.
“Harga yang dikelurkan oleh E-Warung Desa Talagahiang terlampau tinggi, seperti Tomat masa harganya sampai 17 Ribu padahal di pasaran paling sekitar 10 Ribuan. Termasuk beras yang harganya mencapai 11.500 Rupiah,” ungkapnya.
Jika hal ini dibiarkan, sambung Ade, maka tidak menutup kemungkinan E-Warung yang lainnya pun akan melakukan hal yang sama,sehingga dampaknya akan merugikan KPM.
Sampai berita ini dimuat, PT. Aam yang disebut-sebut sebagai pihak ketiga menyuplai komoditi BPNT di E-Warung Desa Talagahiang belum memberikan jawaban saat kapernews.com mencoba mengkonfirmasi baik saat di telpon ataupun melalui pesan singkat WA.
(RAI KUSBINI)
Komentar