oleh

Anggota DPRD KBB dan Dinas PUPR Saling Klaim Proyek Irigasi TPT Citapen, Anang Widianto : Bukan Berasal Dari Aspirasi Dewan

KBB, KAPERNEWS – Kejelasan terkait Proyek Irigasi TPT Citapen yang terletak di Kampung Citapen, Desa Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat mulai menemukan titik terang.

Kabar yang beredar di masyarakat setempat yang menyebutkan proyek tersebut merupakan aspirasi dari anggota dewan melalui PUPR atas nama Wendi Sukmawijaya dari fraksi PKB dibantah Anang Widianto Kepala Bidang Sumber Daya Air pada Dinas PUPR KBB.

Menurut Anang saat ditemui sejumlah awak media mengatakan, jika proyek irigasi TPT Citapen di RW 18, Desa Rajamandala Kulon tersebut merupakan anggaran dari bidang SDA PUPR Tahun 2021.

“Pagu anggaran sekitar 140 juta, itu anggaran yang jelas berasal dari Renja Dinas bukan aspirasi dari dewan, bisa di cek dari keterangan di sistem bahwa anggaran itu berasal dari Renja Dinas,” ungkapnya, Senin (25/10).

Bahkan untuk membuktikan kebenaran proyek tersebut berasal Anang bersedia menunjukan bukti ke sejumlah awak media.

“Saya bisa tunjukan buktinya, kalau mau saya bisa tunjukan buktinya. Tapi karena itu tadi pak dewan Iwan itu pesan ke saya jangan terlalu apa namanya, kasihan lah gitu kalau di konfirmasi mungkin beliaunya ada apa ya gitu,” ungkapnya.

Nanti akan saya lihat WA dari sistem, bisa dilihat bahwa sebenernya yang masuk dari aspirasi dari dewan itu siapa saja dan saya bisa buktikan kalau yang itu Renja Dinas,” tambahnya menegaskan.

Ditanya terkait 3 proyek lainnya yang tak jauh dari lokasi proyek irigasi TPT Citapen, Anang mengungkapkan jika proyek-proyek tersebut merupakan aspirasi dewan atas nama Iwan dari PDI Perjuangan.

Kalau yang lain, itu aspirasi dari pak Iwan PDI Perjuangan. Warung Tiwu, Rajamandala Cijengkol sama satu lagi DI Citapen yang dibawah di dekat stasiun Rajamandala daerah Ciburahol,” pungkasnya.

Sebelumnya, dalam pemberitaan dengan judul “Proyek TPT yang Diduga Pakai Dana Ghoib, Ketua Komisi 1 DPRD KBB : Pihak Ke 3 Takut Anggarannya Diketahui”, Ketua Komis 1 DPRD Kabupaten Banding Barat membenarkan jika proyek tersebut merupakan aspirasi dari dirinya.

“Saya juga gak tahu siapa pihak ke 3 yang ditunjuk, yang penting titik yang saya inginkan bisa dikerjakan,” ungkap wendi.

Wendi juga menyayangkan jika pihak ke 3 tersebut belum pernah berkomunikasi dengan dirinya.

“Yang saya sayangkan sampai mau selesai pihak ketiga belum pernah komunikasi dengan saya,” tambahnya.

Dalam pengerjaan, Wendi merasa kecewa karena sisi yang sering dilewati kendaraan tidak menjadi prioritas.

“Bahkan keinginan saya bukan disisi yang lain, biarin dulu lah yang tidak terlindas mobil mah da enggak apa. Keinginan saya itu benerin yang mau ambruk itu kan masih banyak,” jelasnya.

Lebih jauh ketua Fraksi PKB tersebut menduga jika pihak ke 3 tersebut ada rasa takut jika besaran anggarannya diketahui.

“Saya ada kecurigaan sendiri jangan-jangan ini mereka tidak menempelkan papan nama takut ketahuan angkanya berapa sama dewan. Kita juga punya catatan untuk titik ini misalkan 150 juta, tapi kalau di plang ketahuan misalkan 100,” jelasnya.

“Sepertinya ini sudah di Subkon kan lagi ke yang lain, bukan hal yang aneh, ketika kita dapat SPK, ditawarin ke yang lain, berani gak segitu,” pungkasnya menambahkan.

(KAMIL)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed