oleh

Selain Tanaman Cabai, Mahasiswa Fema IPB Juga Budidaya Edamame di Desa Lingkar Kampus

BOGOR, KAPERNEWS.COM – Mahasiswa dari Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University melakukan budidaya tanaman cabai dan edamame di Desa Sukawening, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

Kegiatan budidaya yang dilakukan mahasiswa Fema IPB University itu diketuai oleh Taufikur Rohman.

Ia dibantu dengan 6 anggota lainnya, antara lain Dwita Putri Rochmadhona, Randita Caturini Purnamasari, Putri Intan Alvi Adi Hartono, Fiola Josephine Sirat, Muhamad Husni Tamami, dan Fawwaz Rafi.

Alasan Taufik dan tim memilih Desa Sukawening karena desa tersebut termasuk salah satu desa di lingkar kampus IPB University yang memiliki potensi besar di bidang pertanian.

“Sebanyak 74 persen wilayah di Desa Sukawening merupakan lahan pertanian. Namun, potensi pertanian di Desa Sukawening belum termanfaatkan dengan baik,” kata Tuafik dalam keterangannya, Senin 27 Desember 2021.

“Hal tersebut karena taraf hidup masyarakat petani di Desa Sukawening mayoritas berada di kelas ekonomi menengah ke bawah,” sambung Taufik.

Menurut dia, para petani di Desa Sukawening cenderung memilih komoditas pertanian dengan perawatan mudah namun tidak memiliki nilai jual tinggi.

Berdasarkan informasi yang telah didapat, Desa Sukawening memiliki potensi yang bagus pada pertanian edamame. Kata dia, Mantan Menteri Perdagangan RI juga pernah mendorong masyarakat Bogor untuk menanam edamame.

“Oleh karena itu, kegiatan ini mengajak kepada para petani di Desa Sukawening untuk memanfaatkan dengan baik potensi yang ada. Tanaman edamame dan cabai perlu dibudidayakan karena cocok dengan kondisi tanah di Desa Sukawening dan memiliki nilai jual tinggi,” tuturnya.

Tujuan kegiatan tersebut antara lain, pertama meningkatkan kesadaran petani Desa Sukawening terhadap potensi pertanian edamame dan cabai dalam rangka meningkatkan taraf hidup para petani.

Kedua, meningkatkan minat para pemuda untuk terjun di dunia pertanian sebagai generasi penerus para petani. Ketiga, memfasilitasi mahasiswa Fema IPB University agar dapat belajar pertanian secara langsung di masyarakat dan meningkatkan kecintaannya terhadap pertanian.

“Ketercapaian program dilihat dari aspek perubahan perilaku mitra dampingan, perubahan fisik, kemitraan, dan pola komunikasi,” ujar Taufik.

Lebih lanjut Taufik menjelaskan, tahapan pelaksanaan meliputi forum group discussion (FGD) untuk mengidentifikasi masalah dan potensi, persiapan lahan hingga pemanenan, dan evaluasi program.

“Kedepannya, diharapkan dapat terjalin kolaborasi yang baik antara pihak IPB, petani, dan swasta dalam mengoptimalkan pertanian ini,” pungkasnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed